"Wooi!! Minggir woii!! Jangan nahan di dekat pintu!"
"Keluar dulu hei!! Kasih jalan yang mau keluar!!"
Nah, teriakan-teriakan khas saat KRL tiba di Stasiun Sudirman di pagi hari ini akhirnya terdengar lagi. Penyebabnya adalah para penumpang yang berposisi di dekat pintu, enggan memberikan jalan bagi banyak penumpang yang akan turun. Entah antara enggan atau tidak ngeh dengan situasi khas Stasiun Sudirman, tapi nyatanya teriakan semacam itu kerap terdengar dalam situasi tersebut.
Banyak penumpang menjadi emosi karena langkahnya untuk turun dari KRL terhambat, padahal waktunya sangat terbatas sebelum pintu kereta kembali ditutup.
Kepadatan penumpang KRL hingga saling dorong dan menempel satu sama lain sebenarnya juga bertolak belakang dengan aturan terbaru yang menyatakan bahwa kapasitas 80% tersebut masih terdapat pembatasan untuk penumpang yang berdiri dengan penerapan jaga jarak fisik.
Lha bagaimana mau jaga jarak, jika bergerak saja susah, dan bahkan mau keluar KRL pun harus teriak-teriak dulu. Tapi inilah KRL Commuterline Jabodetabek, kalau longgar malah aneh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H