Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa masyarakat boleh tidak mengenakan masker di luar ruangan yang tidak padat orang. Tetapi perlu diingat, aturan ini tidak berlaku untuk kelompok masyarakat rentan, lansia, dan memiliki komorbid.Â
Aturan masker juga masih berlaku untuk pengguna transportasi dan juga ketika berada di dalam ruangan tertutup.Â
Hal ini seiring dengan berbagai pelonggaran kebijakan terkait pandemi Covid-19. Rupanya pemerintah melihat bahwa ancaman pandemi sudah berangsur-angsur menurun.Â
Namun walau demikian, reaksi masyarakat tak melulu menyambutnya dengan riang gembira. Setidaknya ada beberapa alasan yang menyebabkan orang-orang masih sudi memakai masker meskipun ancaman Covid-19 terbilang kian minim.Â
Preventif
Alasan preventif terhadap ancaman virus yang masih ada menjadi alasan yang logis bagi kalangan yang memang memiliki kesadaran tinggi untuk memakai masker.Â
Mereka ini tidak perlu disuruh atau dipaksa mengenakan masker di manapun karena menyadari bahwa yang bisa menghindari dari penularan virus macam corona adalah dirinya sendiri dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.Â
Walaupun sudah vaksin lengkap dan tak lagi banyak kasus Covid-19, kalangan ini merasa perlu untuk tetap berhati-hati dan waspada dengan segala kemungkinan.Â
Bahkan memakai masker tak melulu karena alasan takut kena virus corona. Orang memakai masker bisa jadi karena memang preventif dengan bermacam virus lainnya. Misal penyebab flu, batuk dan pilek biasa.Â
Harus saya akui, semenjak rutin memakai masker, saya sendiri sudah lupa kapan persisnya terakhir kena penyakit flu, padahal aktivitas saya terbilang rutin menggunakan transportasi massal. Terlebih Covid-19, alhamdulillah belum pernah terkena.Â
Bagi pengguna sepeda motor pun masker sebenarnya sudah populer sebelum pandemi untuk melindungi dari debu. Terutama bagi mereka yang kerap melakukan perjalanan jarak jauh.Â