Juga para pekerja desain yang mesti kerja dua kali untuk konten media sosial. Tadinya sudah capek-capek membuat desain hasil drawing 16 besar, eh pas lagi siap-siap mau ngopi-ngopi malah dapat kabar harus standby bikin desain baru nunggu hasil pengundian ulang.
Begitu pula para kreator konten lainnya. Barangkali ada YouTuber yang kadung sudah rekaman prediksi 16 besar Liga Champions tapi akhirnya tercengang karena usahanya sia-sia. Hanya pengundian Chelsea melawan Lille yang hasilnya sama saja, jodoh memang tak ke mana.
Para pundit atau pengamat bola profesional juga pasti mencak-mencak melihat situasi ini. Sudah kadung menyiapkan berbagai analisa antar tim, eh malah buyar. Mikir lagi deh.
Nah, jika dikaitkan dengan cuan, maka laga PSG versus MU yang sudah siap dijual jor-joran oleh para sponsor hingga rumah judi, tentunya bikin mereka kecele. Masih mending ada Real Madrid yang menggantikan MU untuk melawan PSG, tapi isu jualan utama soal Messi versus Ronaldo bakal menguap begitu saja.
UEFA kalau masih punya perasaan, tentu saat ini sedang panas dingin memikirkan nasibnya sendiri. Gara-gara blunder ini mereka mesti mengantisipasi andai ada gelombang kekecewaan yang bakal kembali mengusung ide Liga Super Eropa.
Isu settingan dan mafia di kubu UEFA kembali menggeliat. Ah, mungkin Mata Najwa berkenan memanggil Presiden UEFA untuk klarifikasi?
Round of 16 draw
Which tie are you most excited for?#UCLdraw | #UCL pic.twitter.com/QvZoT0yxqi--- UEFA Champions League (@ChampionsLeague) December 13, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H