Nah, baru mau beranjak dari warung bubur itu, sudah ada pembeli di belakang saya yang memesan bubur dengan kombinasi nggak wajar.
Ya, mana ada bubur ayam nggak pakai ayam?
---
Saya bahkan pernah berdebat dengan seorang kawan yang punya kebiasaan unik saat memesan nasi goreng. Telornya harus dipisah, nggak dicampur nasi, nggak pakai sayuran, nggak pedas, nggak boleh ditaburi bawang goreng, dan gorengnya agak gosong dikit.
"Ya terserah aku dong, kan kita pembeli, biar pas dengan selera," ujarnya.
Uniknya, kalangan ini nggak bakal terima dengan pertanyaan menohok "kenapa nggak masak sendiri sih?"
"Orang penjualnya juga mau kok, emangnya yang jual kamu, pasti nggak laku tuh kalau jualan makanan," iya.. iya deh ngalah saja.
---
Sepanjang jual belinya dilakukan offline, mungkin tidak terlalu masalah. Tapi belakangan ini pemesanan makanan online juga sudah dimeriahkan dengan cara pesan yang cenderung ribet ini.
"Nggak enaknya kalau ambil pesanan food, kadang suka salah pesan Mas, maunya pesan nggak pakai ini itu, trus yang masak salah bikin, lha jadinya kita yang kena omelan," ujar seorang ojek online (ojol) dalam sebuah obrolan di jalan.
"Padahal sebelumnya udah saya chat apa pesanan sesuai aplikasi? Dijawabnya iya, tapi mintanya aneh-aneh," lanjutnya.