Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Bus TransJakarta Alami Banyak Kecelakaan, Kok Bisa?

7 Desember 2021   22:06 Diperbarui: 9 Desember 2021   03:33 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbeda dengan transjakarta, inilah penampakan salah satu layanan bus transjabodetabek (foto by widikurniawan)

Pagi itu bus Transjabodetabek yang saya tumpangi berjalan tidak terlalu cepat dari arah Bogor. Waktu itu masih berlaku PSBB jilid kesekian yang masih ketat, jalan tol Jagorawi yang kami lalui pun masih belum begitu padat.

"Gubraakkk...!!"

Suara keras dari arah depan bus hampir membuat jantung saya copot. Bus pun tiba-tiba ngerem mendadak. Para penumpang yang tadinya terkantuk-kantuk, bahkan sudah terlelap, langsung terbangun. Perkiraan saya saat itu yang tengah duduk di bagian belakang, bus telah menabrak sesuatu.

Sopir tampak beranjak dari kursinya. Ia bergegas turun dari bus.

Para penumpang yang semula panik, kemudian berangsur tenang. Ternyata "cuma" spion sebelah kiri yang patah dan lepas gara-gara menabrak tembok selepas keluar dari gerbang tol.

Sopir pun kemudian menenteng "bangkai" spion tersebut dan memasukkannya ke bagasi. Perjalanan pun dilanjutkan tanpa spion kiri, dengan nuansa deg-degan tentunya.

Lho gimana sih? Kok bisa jalanan tidak begitu ramai tapi malah spion sampai lepas nabrak tembok di pinggir jalan? Jangan-jangan ngantuk nih sopir. Masih untunglah tidak ada kejadian yang lebih fatal. Tapi kejadian tersebut jelas perlu disoroti oleh pihak manajemen Transjabodetabek.

Itu secuil kisah di Transjabodetabek, layanan bus yang menghubungkan Jakarta dengan daerah sekitar Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Kini sorotan perkara kecelakaan tengah mengarah ke layanan bus Transjakarta yang fokus melayani rute dalam kota Jakarta.

Berbeda dengan transjakarta, inilah penampakan salah satu layanan bus transjabodetabek (foto by widikurniawan)
Berbeda dengan transjakarta, inilah penampakan salah satu layanan bus transjabodetabek (foto by widikurniawan)

Rentetan kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta sungguh menimbulkan banyak tanya? Ada apa sih sebenarnya? Manajemen yang nggak becus atau memang faktor SDM pengemudi yang kerap melakukan human error?

Dari kaca mata penumpang transportasi umum seperti saya, keselamatan memang menjadi concern utama. Tapi begitu naik ke dalam sebuah bus, penumpang hanya bisa pasrah dengan kecakapan sopir yang membawa bus tersebut.

Sepanjang pengalaman saya menggunakan layanan Transjakarta maupun Transjabodetabek, sebenarnya tidak pernah ingat ada sopir yang membawa bus secara ugal-ugalan atau ngebut. Rata-rata sopir di kedua layanan tersebut memang sudah terlatih dengan baik.

Nah, kalau terlatih secara skill mengemudi, kenapa bisa muncul kecelakaan yang kadang di luar nalar? Misalnya nabrak pembatas jalan, atau yang konyol beberapa waktu lalu busnya nabrak pagar gara-gara pengemudinya lupa narik rem tangan pada saat ingin buang air kecil.

Bisa jadi faktor disiplin pengemudi dan kejenuhan terhadap rute tertentu yang membuat pengemudi lalai dan memunculkan human error.

---

Saya pernah menemukan pemandangan ketika seorang pengemudi Transjabodetabek justru masih terlelap tidur di bangku penumpang. Bus waktu dijadwalkan berangkat jam 06.30, tapi ketika saya masuk bus sekira pukul 06.05, pengemudi itu masih mendengkur dengan keras diterpa dinginnya AC bus.

Kalau saja tidak dibangunkan oleh sesama rekan pengemudi yang juga masih ngetem, mungkin saja dia bakal terus terlelap sampai dengan jadwal keberangkatan tiba.

Kejadian seperti ini seolah terlihat sepele tapi berbahaya. Bisa jadi ia memang kurang tidur akibat begadang semalaman. Padahal dirinya memiliki tanggung jawab besar untuk membawa penumpang di jam sibuk yang rata-rata pekerja di Jakarta.

Ngantuk adalah human error paling umum ditemui sebagai penyebab kecelakaan di jalan raya. Inilah PR besar bagi pengelola Transjakarta maupun Transjabodetabek untuk mendisiplinkan para pengemudinya agar memiliki gaya hidup yang sehat, tidak begadang, dan selalu fit tatkala membawa bus.

Demikian pula tentang kejenuhan terhadap rute tertentu, karena kenyataannya ada sopir yang selama berbulan-bulan membawa bus dengan rute yang sama tiap hari. Meski hapal di luar kepala tentang rute yang dilaluinya, baik belokannya maupun titik lubang di jalan, tapi bisa jadi bakal membuat terlena dan menyepelekan.

Bus transjakarta, andalan transportasi umum di Jakarta (foto by widikurniawan)
Bus transjakarta, andalan transportasi umum di Jakarta (foto by widikurniawan)

Rotasi pengemudi dengan memindahkannya ke rute lain secara berkala semestinya dilakukan oleh pihak manajemen layanan bus. Penyegaran rute sangat diperlukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Bahkan seperti bus Transjabodetabek yang sopirnya dia lagi dia lagi, saking akrabnya dengan sebagian penumpang rutin, terkadang bisa mengganggu fokus saat mengemudi. 

Di sisi lain juga berpotensi memiliki masalah dengan beberapa penumpang lainnya. Misalnya konflik tentang pembayaran atau hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan.

Nah, berbeda ketika ada sopir wajah baru di rute tersebut, biasanya ia akan bersikap lebih sopan dengan para penumpangnya yang belum ia kenal. Demikian pula dari sisi penumpang, tidak ada yang merasa sok akrab dan mengajak curhat saat sopir baru melakukan tugasnya.

---

Bagaimanapun keselamatan adalah hal utama. Pihak manajemen layanan transportasi umum tentu tidak boleh terus menerus fokus pada laba dan rugi perusahaan sehingga mengabaikan keselamatan. Beberapa kejadian kecelakaan belakangan ini tentunya harus menjadi bahan evaluasi menyeluruh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun