Dua pekan sudah Steven Gerrard resmi menukangi Aston Villa. Dua kemenangan pula telah disumbangkan sang legenda Liverpool tersebut.
Setelah menggulung Brighton 2-0 di laga debutnya, Gerrard melanjutkan tren positifnya dengan membawa Villa menggasak tuan rumah Crystal Palace 2-1.
Aston Villa yang saat dinahkodai Dean Smith hampir terjerembab di zona merah, kini perlahan naik ke papan tengah. Gerrard effect benar-benar nggak kaleng-kaleng.
Nah, ketika karier kepelatihan Gerrard tampak moncer, melanjutkan CV kerennya di Glasgow Rangers, siapakah yang bahagia?
Jawabannya adalah sebagian besar fans Liverpool.
Ya, bahkan tiba-tiba saja fans page Aston Villa di media sosial justru dipenuhi komentar para fans Liverpool. Para fans, termasuk saya, seolah tak bisa menyembunyikan rasa kepo melihat gaya Gerrard melatih.
Sebagai lejen Liverpool, Stevie G memang sudah pasti amat sangat dicintai oleh fans Liverpool. Beliau adalah kapten fantastik, seorang scouser (pemain asli kota Liverpool), dan bisa dianggap sebagai salah satu the best pada masanya.
Setelah pensiun, Gerrard-lah nama terdepan yang digadang-gadang sebagai calon manajer Liverpool di masa depan. Ibaratnya, dialah putra mahkota yang didambakan bakal meneruskan kiprah Juergen Klopp andai tak lagi duduk di kursi manajer The Reds.
Eh, tapi. Sepertinya kisah Gerrard selaku manajer tak bakal sesuai jalan cerita dambaan para fans. Ini semua gara-gara Aston Villa.
Tahu-tahu Stevie G sudah jadi bos sesama klub Liga Premier. Untungnya sih masih Aston Villa, bukan Everton atau justru Manchester United. Jadi sebagian fans masih fine-fine aja. Justru mendukung kiprahnya untuk meningkatkan level manajerialnya.
Dua hasil positif membesut Aston Villa membuktikan bahwa Gerrard memang punya kapasitas untuk menjadi manajer andal. Masa depan cerah ada di genggamannya.
Ia punya passion, punya gairah dan style yang disukai ketika berada di pinggir lapangan. Auranya benar-benar terpancar sebagai sosok pemimpin yang mumpuni.
Namun, kehadiran Gerrard di kota London sepertinya bakal menjadi semacam bom waktu bagi fans yang masih terjebak dengan nostalgia dan selalu berandai-andai mengenai kebersamaan Liverpool dengan Gerrard di masa depan.
Lha iya kalau benar-benar nanti Gerrard bakal balik ke Liverpool, kalau enggak?
Juergen Klopp masih teramat layak menjadi bos Liverpool dan masih menjadi jaminan mutu dalam persaingan meraih seluruh trofi yang tersedia. Andai Klopp dalam 1 atau 2 tahun ke depan berhenti pun, belum tentu Gerrard-lah yang masuk menggantikannya.
Saat ini, justru laga Liverpool versus Aston Villa yang menarik untuk dinantikan publik sepakbola dunia. Villa bakal bertandang ke Anfield pada 11 Desember 2021 mendatang. Sudah teramat dekat.
Sangat menarik karena sudah pasti pula meme-meme ejekan dan bayangan skor 7-2 oleh Aston Villa musim lalu bakal mencuat lagi. Ditambah kehadiran Gerrard di sisi Villa, laga tersebut berpotensi menyedot perhatian yang luar biasa.
Gerrard kembali ke Anfield untuk melawan Liverpool beserta seisi Anfield. Perasaan apa yang bakal muncul di benak fans Liverpool kelak?
Gesture Gerrard yang enerjik di sisi lapangan, apakah bisa di-mute sejenak? Bagaimana andai pemain Villa menggetarkan jala gawang yang dijaga Alisson? Bagaimana pula andai Aston Villa mampu mengalahkan Liverpool di Anfield? Akankah Gerrard bakal kegirangan seperti biasanya?
Demikian pula andai Klopp meradang dan mencak-mencak saat pemainnya dikasari pemain Aston Villa? Akankah Gerrard bakal emosi dan adu mulut dengan Klopp seperti yang dilakukan Mikel Arteta dua pekan lalu?
Well gaes, sebagai sesama fans Liverpool, saya sarankan kita lupakan sejenak angan-angan bahwa Gerrard bakal menjadi manajer Liverpool di masa depan. Karier Gerrard bukan urusan para fans atau harus dibayang-bayangi sejarah masa lalu.
Gerrard adalah sang mantan. Kenangan-kenangan manis bersamanya dulu semestinya tak menjadi beban kita di masa sekarang. Dia punya jalannya sendiri saat ini, kita pun demikian. Sudahlah, berhentilah stalking media sosial tentang kegiatannya saat ini. Hanya rasa sakit yang bakal datang jika kita terus berharap dia kembali.
Jikalau dia memang bakal datang lagi menjadi bagian hidup kita, biarlah itu datang dengan sendirinya. Yuk, move on yuk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI