Tujuan awal mereka menjadi pemagang adalah merasakan pengalaman dunia kerja secara nyata, tetapi bukan berarti tempat magang bisa seenaknya terlalu over mengeksploitasi tenaga mereka untuk mensupport suatu pekerjaan atau project.
Di samping menunjukkan pengalaman nyata, saya juga kerap mengajak diskusi atau bercerita ringan tentang suka duka dunia kerja. Terkadang saya pun mengajak pegawai lain yang lebih senior untuk  berbagi cerita dan pengalaman selama bekerja.
Hal-hal unik, lucu, bahkan tips-tips menembus dunia kerja, nyatanya sangat antusias didengar dan ditanggapi oleh para pemagang. Jadi, ada nilai plus yang didapatkan setelah selesai program magang.
Itulah peran mentor pemagang. Bisa saja mentor hanya berperan saat jam kerja dan berkutat di atas kerja atau meja saja.Â
Tapi sebaiknya seorang mentor juga memosisikan diri sebagai kawan, rekan kerja sekaligus dosen di dunia kerja yang selalu siap sedia jadi tempat bertanya, apapun pertanyaannya.
Siapa tahu kelak justru orang yang pernah kita bimbing pada saat magang, justru menjadi partner atau bahkan bos kita beberapa tahun mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H