Program magang MBKM ini harus jelas alurnya mulai dari perencanaan kegiatan, strategi dalam pelaksanaan kegiatan, hingga penyusunan laporan akhir yang harus dipresentasikan bak seseorang yang menjalani sidang akhir untuk skripsi. Di sinilah peran mentor menjadi sangat penting, dan ada pengawasan serta evaluasi khusus bagi mentor magang.
Terus terang memang banyak tantangan dan kendala saat menjadi mentor para mahasiswa yang masih punya idealisme tinggi dan rasa ingin tahu yang besar.Â
Salah satunya adalah kendala pembatasan kapasitas ruangan kerja yang harus berbenturan dengan aturan PPKM yang masih sangat ketat beberapa waktu lalu.
Otomatis solusinya adalah magang secara WFH yang dilakukan dalam beberapa waktu. Model kerja secara WFH inilah yang menuntut mentor untuk memutar otak memberikan tugas yang menjadi bagian pengalaman bekerja sekaligus membagi ilmu walaupun dengan media online seperti Zoom maupun perangkat online lainnya.
Akan sangat sia-sia jika label WFH pada akhirnya berkonotasi menjadi pembiaran bagi mahasiswa yang magang. Inilah salah satu tantangan yang memang terasa menguras energi sebagai mentor.
Namun ketika para mahasiswa tersebut pada akhirnya bisa secara langsung merasakan atmosfer dunia kerja ketika tidak lagi terbentur sistem WFH, maka pengalaman itulah yang secara maksimal harus dimanfaatkan.
Saya sendiri sebagai mentor harus menghadapi berbagai karakter mahasiswa pemagang, ada yang pendiam, pemalu, hingga yang super aktif dan percaya diri.
Well, apapun sifat dan karakter mereka, hal pertama yang saya tekankan adalah mengamati dan merasakan sendiri bagaimana budaya kerja yang berlaku di tempat magang. Termasuk bagaimana antar karyawan berkomunikasi, bekerja sama, serta menerapkan etika yang diatur di tempat kerja.
Hal awal lainnya yang menjadi bekal bagi pemagang adalah mengenal seluruh pegawai atau anggota tim dalam project tertentu. Inilah peran mentor mengenalkan dan menjembatani pemagang dengan para karyawan di tempat kerja.
Jika hal-hal tersebut sudah dipahami, maka akan lebih mudah bagi mentor untuk mengarahkan dan berbagi ilmu kepada para pemagang. Juga menentukan tugas dan project yang sesuai dengan mahasiswa tertentu.
Namun, sebenarnya hal yang patut disadari adalah bahwa pihak tampat kerja tidak bisa berekspetasi terlalu tinggi tentang peran para pemagang tersebut.Â