Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Datang Mepet Waktu, Peserta Tes CPNS 2021 sampai Lupa Bayar Ojol

11 September 2021   14:30 Diperbarui: 11 September 2021   14:37 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum tes SKD diperlukan pemeriksaan terhadap para peserta (sumber foto: Twitter @BKNgoid)

Sejak sepekan lalu hingga beberapa pekan ke depan, seleksi penerimaan calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021, memasuki tahapan ujian seleksi kemampuan dasar (SKD).

Tahapan ujian SKD ini menjadi salah satu tahapan yang harus dilewati peserta demi meraih cita-citanya sebagai abdi negara. Tetapi justru rintangan yang dihadapi bukanlah berupa deretan soal-soal yang harus ditaklukkan, karena ternyata diri sendirilah yang kerap menjadi batu sandungan.

Sikap meremehkan, merasa terlalu percaya diri, teledor membaca pengumuman, ataupun manajemen waktu yang buruk, justru menjadi hal-hal yang kerap menjadi ganjalan.

Sebut saja namanya Mawar, seorang peserta ujian SKD untuk penerimaan CPNS di sebuah instansi kementerian. Entah bagaimana ceritanya, si Mawar ini datang ke lokasi ujian SKD dengan waktu terlalu mepet, kurang lima menit dari waktu yang ditentukan.

Keruan saja Mawar berlari menuju ke meja panitia yang begitu turun dari ojek online (ojol) yang mengantarkannya. Tegang campur ngos-ngosan, para panitia pun juga campur aduk antara kasihan dan gemas melihatnya. Padahal ratusan peserta lainnya sudah bersiap di dalam ruangan ujian.

Beberapa saat kemudian, Mawar dipersilakan masuk ke dalam ruangan ujian. Eh tapi, di kejauhan ada seseorang yang tampak mencari sosok Mawar. Usut punya usut, ternyata dia adalah abang ojol yang tadi mengantarkan Mawar. Abang ojol mengaku belum dibayar ongkosnya oleh Mawar.

Lhadalah, Mawar benar-benar menggemaskan sekali.

Karena iba dengan abang ojol yang kebingungan, akhirnya salah seorang panitia pun berbaik hati untuk membayarkan ongkos yang semestinya dibayar oleh Mawar.

Proses panjang sebelum masuk ke ruangan ujian (sumber foto: Twitter @BKNgoid)
Proses panjang sebelum masuk ke ruangan ujian (sumber foto: Twitter @BKNgoid)

Kejadian tersebut benar-benar terjadi dan menjadi pengalaman unik yang diceritakan oleh seorang kawan yang kebetulan menjadi panitia seleksi CPNS.

Menurutnya, problem peserta yang datang terlalu mepet waktunya, sudah menjadi penyakit yang setiap tahun terjadi. Padahal di pengumuman sudah jelas tertera kalimat bahwa peserta hadir 90 menit dan paling lambat 60 menit sebelum seleksi dimulai untuk proses registrasi dan pemeriksaan kelengkapan dokumen persyaratan, serta pemberian PIN registrasi yang ditutup 5 menit sebelum seleksi dimulai.

"Lho kan di pengumuman tertulis mulai ujian jam 08.00, saya datang masih kurang 7 menit kok?!" protes semacam ini telah menjadi makanan sehari-hari para panitia.

Hal ini membuktikan bahwa sudah lulus perguruan tinggi pun, dan dianggap memenuhi syarat untuk ikut ke tahapan ujian SKD, tidak menjamin kecermatan literasi seseorang. Justru menyalahkan orang lain terhadap kelalaiannya membaca pengumuman secara cermat.

Secara logika saja, dalam hajatan massal seperti tes CPNS begini, yang diikuti oleh ribuan orang, maka peserta harus memperkirakan untuk bisa datang jauh lebih awal dari yang ditentukan. Kan tidak mungkin juga semua peserta barengan datang lima menit sebelum ujian dimulai. Bisa jadi chaos saat masuk ke ruangan ujian.

Setiap peserta harus diregistrasi dulu, dicek kelengkapan persyaratannya termasuk identitas diri. Mana tahu yang datang justru seorang joki kan? Itulah gunanya datang lebih awal.

Ada pula proses pemeriksaan barang bawaan peserta. Untuk memastikan agar tidak ada peserta yang membawa barang-barang yang dilarang saat masuk ke ruangan ujian, misalnya smartphone, contekan, hingga jimat. Ya betul, jimat! Ada-ada saja.

Belum lagi ketika pelaksanaan di masa pandemi begini dibutuhkan waktu untuk ngecek persyaratan tambahan seperti sertifikat vaksin dan hasil pemeriksaan swab PCR maupun rapid antigen.

Bagi peserta ujian, sebaiknya baca kembali baik-baik dan cermati hal-hal yang tertulis di pengumuman. Jangan sampai cita-cita yang diimpikan justru kandas karena hal-hal sepele.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun