Sejak sepekan lalu hingga beberapa pekan ke depan, seleksi penerimaan calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021, memasuki tahapan ujian seleksi kemampuan dasar (SKD).
Tahapan ujian SKD ini menjadi salah satu tahapan yang harus dilewati peserta demi meraih cita-citanya sebagai abdi negara. Tetapi justru rintangan yang dihadapi bukanlah berupa deretan soal-soal yang harus ditaklukkan, karena ternyata diri sendirilah yang kerap menjadi batu sandungan.
Sikap meremehkan, merasa terlalu percaya diri, teledor membaca pengumuman, ataupun manajemen waktu yang buruk, justru menjadi hal-hal yang kerap menjadi ganjalan.
Sebut saja namanya Mawar, seorang peserta ujian SKD untuk penerimaan CPNS di sebuah instansi kementerian. Entah bagaimana ceritanya, si Mawar ini datang ke lokasi ujian SKD dengan waktu terlalu mepet, kurang lima menit dari waktu yang ditentukan.
Keruan saja Mawar berlari menuju ke meja panitia yang begitu turun dari ojek online (ojol) yang mengantarkannya. Tegang campur ngos-ngosan, para panitia pun juga campur aduk antara kasihan dan gemas melihatnya. Padahal ratusan peserta lainnya sudah bersiap di dalam ruangan ujian.
Beberapa saat kemudian, Mawar dipersilakan masuk ke dalam ruangan ujian. Eh tapi, di kejauhan ada seseorang yang tampak mencari sosok Mawar. Usut punya usut, ternyata dia adalah abang ojol yang tadi mengantarkan Mawar. Abang ojol mengaku belum dibayar ongkosnya oleh Mawar.
Lhadalah, Mawar benar-benar menggemaskan sekali.
Karena iba dengan abang ojol yang kebingungan, akhirnya salah seorang panitia pun berbaik hati untuk membayarkan ongkos yang semestinya dibayar oleh Mawar.
Kejadian tersebut benar-benar terjadi dan menjadi pengalaman unik yang diceritakan oleh seorang kawan yang kebetulan menjadi panitia seleksi CPNS.