"Saya pasti nggak mau bawa dong, lebih baik cancel kalau ada penumpang yang bilang dia kena Covid," ujar seorang pengemudi taksi online.
Dia menjawab pertanyaan saya andai ketemu penumpang yang dari awal sudah jujur mengatakan bahwa dia positif Covid-19 dan minta diantarkan ke rumah sakit.
"Takut Mas, bukannya apa-apa, saya mikirnya juga buat keselamatan penumpang selanjutnya," lanjutnya.
Pengemudi tersebut juga mengatakan bahwa ia memiliki pengalaman membawa penumpang yang ternyata positif Covid-19. Tetapi karena sudah terlanjur jalan, maka ia sebagai pengemudi tidak bisa meng-cancel melalui aplikasinya.
"Saya sebenarnya sudah curiga, penumpang itu naik dari halte nggak jauh dari rumah sakit. Rupanya ia dirujuk untuk dirawat ke rumah sakit lainnya. Saya sengaja bertanya untuk mengetahui responnya. Baru ketahuan setelah orang itu ngaku positif, nafasnya aja sudah kelihatan susah," ceritanya.
"Langsung aja saya matikan AC mobil dan buka jendela, setelah turun baru saya bersihkan mobil, saya semprot semua, dan saya berjemur sampai dua jam. Ngeri juga Mas," lanjutnya.
Meskipun sudah divaksin, pengemudi itu merasa tidak nyaman ketika membawa pasien Covid-19. Untungnya, walau demikian tidak membuat dirinya tertular virus corona.
---
Kebutuhan transportasi bagi orang yang positif Covid-19 sebenarnya tak terelakkan. Orang tersebut butuh transportasi untuk pergi ke rumah sakit, ke tempat rujukan, ataupun ke tempat isolasi. Faktanya fasilitas kendaraan khusus seperti ambulans tidak mudah untuk didapat, belum lagi biaya yang tak sedikit, juga karena faktor informasi yang minim.