Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Child Free Dipicu Nyinyiran Keluarga Besar?

29 Agustus 2021   14:55 Diperbarui: 1 September 2021   11:55 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Juan Pablo Serrano Arenas from Pexels.com 

Apalagi ketika ponakan-ponakan kecil yang terlihat "ganas" dan lincah berlarian ke sana ke mari, nangis, berontak dan membuat orang tuanya kalang kabut. Para generasi sepupu jomblo itu bisa jadi makin membayangkan betapa tidak enaknya menjadi orang tua.

Inilah salah satu pemicu munculnya fenomena child free alias sikap tidak mau memiliki anak. Terutama di kalangan generasi muda.

Pertanyaan-pertanyaan nyinyir yang mereka perhatikan. Ghibah keluarga besar yang mereka amati. Juga momen super rempong saat menangani anak kecil yang mereka lihat dengan mata kepala sendiri.

Belum lagi ketika kakak-kakaknya yang sudah menikah dan punya anak, justru selalu dilanda badai permasalahan keluarga. Misalnya tentang biaya sekolah yang mahal, anak sakit-sakitan, dibully temannya dan lain sebagainya.

"Ok fine, gue kalau ntar nikah nggak bakalan punya anak. Ribet, serba salah, nggak bebas. Gue nggak mau kayak mereka!"

Duarr... jika sudah terucap demikian, sepertinya memang ada yang salah dalam lingkungan dirinya. Entah itu di pergaulan, dan yang lebih memperparah adalah faktor nyinyirnya keluarga besar.

Jika seseorang sudah mendeklarasikan diri untuk menempuh jalur child free dalam kehidupan rumah tangganya, maka stigma negatif yang akan muncul.

Hal itu sebenarnya berada di ranah pribadi, sebuah keputusan yang personal. Namun, dalam tatanan kehidupan masyarakat, kesengajaan menempuh child free lebih banyak menuai kontroversi.

Kemudian balik lagi ke lingkungan keluarga besarnya. Bisa-bisa nyinyiran saat bertemu, maupun di obrolan grup whatsapp, bakal bertebaran dengan kejamnya.

"Wong nikah kok nggak mau punya anak? Maunya gimana sih, dasar anak sekarang!"

Kelihatannya memang ruwet dan muter-muter. Faktor nyinyiran keluarga besar ini pernah saya lihat sebagai pemicu seseorang mendeklarasikan diri untuk child free. Masalahnya, setelah ketahuan berencana menganut child free, seseorang itu justru menjadi sasaran nyinyiran dan ghibahan di mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun