Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Masa Sanggah Seleksi CPNS 2021, Ibarat VAR di Sepak Bola

4 Agustus 2021   09:13 Diperbarui: 4 Agustus 2021   15:49 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelamar seleksi CPNS 2021 saat ini tengah berada dalam masa euforia bagi mereka yang dinyatakan lulus seleksi administrasi. Tetapi bagi mereka yang dinyatakan tidak lulus administrasi saat ini tengah harap-harap cemas menghadapi masa sanggah.

Masa sanggah merupakan waktu pengajuan sanggahan, yang diberikan kepada pelamar untuk melakukan sanggahan apabila dinyatakan tidak lulus saat pengumuman hasil seleksi administrasi. Masa sanggah untuk seleksi CPNS 2021 berlangsung mulai hari ini 4 Agustus sampai dengan 6 Agustus 2021.

Sebagai mantan pejuang CPNS era 2006 hingga 2008, saya menilai bahwa adanya masa sanggah ini sangat berarti dan menunjukkan transparansi pemerintah terhadap proses seleksi CPNS. 

Dulu saya berkali-kali ikut tes CPNS di berbagai instansi, tetapi karena masih manual dengan pengiriman berkas fisik, maka ketika mendapati diri tidak lulus seleksi administrasi ya hanya bisa pasrah saja.

Saat itu pelamar tidak akan bisa tahu alasan mengapa tidak lulus administrasi. Bahkan ada kemungkinan berkas lamaran yang dikirim justru terlambat sampai atau malah raib entah ke mana, kita sama sekali tidak bisa ngecek. Maklumlah, namanya juga dikirim via pos zaman itu.

Kini dengan sistem serba online dari mulai proses upload berkas lamaran hingga kesempatan menyanggah di masa sanggah, maka pelamar memang diberi kesempatan sebaik mungkin untuk bersaing secara maksimal dan transparan.

Namun, masa sanggah bukan berarti pelamar bisa begitu saja menolak hasil pengumuman andai ia dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi. Badan Kepegawaian Negara (BKN) sudah berkali-kali menekankan dan menyosialisasikan lewat media sosialnya, bahwa panitia seleksi dapat menerima sanggahan dalam hal kesalahan bukan berasal dari pelamar.

Ya, sangat jelas sekali bahwa kesalahan bukan berasal dari pelamar berarti bahwa kesalahan adanya di pihak instansi yang dilamar ketika proses verifikasi berkas persyaratan. Misalnya, si pelamar dinyatakan tidak lulus karena tidak memenuhi syarat IPK untuk lulusan S1 yaitu 2,75.

Alasan ketidaklulusan tersebut akan muncul di laman login situs SSCASN milik si pelamar. Nah, karena terbukti bahwa si pelamar ternyata memiliki IPK 2,85 dan dibuktikan dengan transkrip akademik yang sah, maka si pelamar berhak mengajukan sanggahan di masa sanggah dengan menuliskan kronologis yang sejelas-jelasnya.

Tahap selanjutnya, pihak instansi yang dilamar akan melakukan verifikasi kembali dan kemungkinan besar karena sanggahannya diterima dan masuk akal, maka pelamar yang tadinya dinyatakan tidak lulus akan direvisi menjadi lulus seleksi administrasi.

Namun, sebaliknya jika tidak lulus akibat keteledoran sendiri, misal salah mengupload KTP milik bapaknya. Eh, beneran loh, di kolom komentar media sosial milik BKN faktanya ada pelamar yang nyesel setengah mati dan curhat karena ia terlanjur mengupload KTP bapaknya.

Kesalahan-kesalahan elementer lainnya biasanya muncul di surat lamaran yang salah alamat. Contohnya mau melamar ke Kementerian PUPR, eh yang diupload justru lamaran yang ditujukan ke Gubernur Jawa Barat misalnya. 

Entah antara malas mengganti berkas lamaran karena saking labilnya dan bingung memilih instansi yang hendak dilamar, akhirnya justru berakibat fatal.

Belum lagi akibat kasus viral belum lama ini, yaitu ketika sejumlah pelamar justru menggunakan materai dari hasil penelusuran gambar melalui Google. Tentu saja ini sangat disesalkan, bahkan sejak proses melamar saja sudah melakukan akal-akalan yang melanggar, gimana nanti kalau sampai diterima?

Masa sanggah seleksi CPNS 2021 hanya berlangsung 3 hari. Sebaiknya bagi pelamar yang dinyatakan tidak lulus agar mencermati lagi terhadap alasan mengapa lamarannya dinyatakan tidak lulus. Jangan langsung emosional menyangkal bahwa kalian merasa benar.

Ya memang, kalau tidak merasa benar kan tidak mungkin juga sudah mengirimkan lamaran. Masalahnya hanya pada apakah anda benar-benar sudah cermat atau belum.

Jika memang Anda merasa benar, maka silakan mengajukan sanggahan dengan kronologis dan kalimat yang jelas dan dapat dimengerti. Jangan langsung submit sanggahan Anda dengan emosional atau ngegas macam percakapan lewat WhatsApp.

Jika perlu, mintalah pendapat orang lain atau yang lebih mengerti dengan cara penulisan kronologis yang enak dibaca agar sanggahan anda tepat sasaran.

Masa sanggah ini jika diibaratkan pertandingan sepak bola Eropa adalah sistem VAR, ketika si pemain bola bisa saja minta peninjauan ulang terhadap keputusan wasit yang meragukan. Maka pergunakanlah sebaik-baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun