Jika memang terpaksa, pilihlah setidaknya opang yang terlihat memakai masker dengan baik. Kemudian pilihlah sebisa mungkin jenis sepeda motor yang tempat duduknya bisa agak berjarak, tidak nempel antara penumpang dengan abang ojeknya.
Dengan catatan itu kalau bisa memilih ya, karena memang ada opang yang menerapkan sistem antrean ada pula yang bebas memilih.
Bawa masker cadangan
Andai driver ojol maupun opang tidak mengenakan masker, maka alangkah baiknya jika kita bisa menawarkan masker cadangan yang kita bawa. Berbagi tentu lebih baik, sekaligus mengampanyekan protokol kesehatan.
Bawa helm pribadi lebih baik
Memang ribet membawa helm sendiri ke mana-mana. Tapi bila anda merasa fine-fine aja, tentu menjadi sebuah pilihan yang baik. Usahakan membawa helm pribadi yang memiiliki kaca pelindung.
Jika tidak, sebenarnya ada cara lain untuk melindungi rambut dan kepala kita dari pemakaian helm bersama. Pertama memakai pelindung kepala yang mirip yang sering digunakan di salon-salon kecantikan. Dulu awal-awal ojol muncul, penumpang diberikan fasilitas seperti ini.
Kedua, mengenakan jenis jaket lari yang memiliki tudung kepala. Pengalaman saya, ketika tudung ini dipakai, kita masih bisa mengenakan helm di kepala dengan nyaman.
Jangan ngobrol selama perjalanan
Itulah mengapa sebagian ojol dilengkapi semacam partisi kaca yang dipasang di punggung drivernya. Tujuannya agar meminimalisir peralihan droplet.
Namun jika tidak ada, sebaiknya antara penumpang dan ojeknya mengerem hasrat untuk ngobrol maupun curhat. Selain berbahaya dari sisi keamanan berlalu lintas, obrolan bisa memicu menyebarnya droplet, terlebih angin akan membawa dari arah depan ke belakang.