Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kelihatan Nganggur tapi Banyak Duit, Eh Dituduh Babi Ngepet

29 April 2021   20:42 Diperbarui: 29 April 2021   20:56 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malang nian nasib babi hutan itu. Sempat menyandang predikat wah sebagai salah satu babi yang dijual secara online. Eh, ternyata itu hanya rangkaian dari ujung hidup si babi.

Akhir kisah yang terkuak, si babi ternyata sengaja dibeli oleh beberapa oknum warga untuk menyulut kehebohan tentang babi ngepet. Bahwa si babi itu direka sedemikian rupa sebagai tertuduh atas kabar hilangnya uang warga secara misterius. Pun si babi diharapkan bisa mendongkrak reputasi beberapa oknum warga itu demi kepentingan pribadi mereka.

Ah, betapa skenario macam itu terlalu dekat dengan kisah sinetron mistis di televisi.

Ujungnya, si babi pun mati sebagai kambing hitam. Ironis, dan beberapa oknum warga diringkus polisi karena dianggap menyebarkan hoaks.

Lha iya, kalau si babi itu benar-benar bisa nyuri uang, kenapa juga pas ketangkap warga tidak disertai barang bukti berupa uang yang diambil? Menangkap sesebabi tanpa adanya bukti jelas merupakan perbuatan main hakim sendiri. Si babi mestinya bisa dibela pengacara untuk hal ini.

Kisah babi ngepet di Depok ini juga menyeret seorang emak warga setempat yang sempat viral menuduh salah seorang tetangganya. Si emak ini sangat luwes menyinyiri sang tetangga yang kelihatannya ngganggur tapi duitnya banyak.

Eit, sebentar.

Ini semua ternyata gara-gara perkara duit. Si emak itu, yang ujungnya minta maaf melalui video, adalah perwakilan dari mereka yang berpandangan serupa. Kalangan ini selalu merasa terheran-heran dan resah melihat orang lain yang kelihatannya enggak ngapa-ngapain tapi seolah tak pernah kekurangan uang.

Tiba-tiba saja beli mobil. Tiba-tiba pasang wifi. Tiba-tiba bisa piknik naik pesawat.

Selalu ada orang-orang yang tak bisa memahami jenis-jenis pekerjaan yang bisa dilakukan secara work from home alias WFH. Mereka yang programmer, desainer, content creator, dropshipper dan lain-lain, masih dianggap asing dan mengada-ada kalau dibilang bisa menghasilkan banyak uang.

Atau jenis usaha "ongkang-ongkang kaki" lainnya yang lebih sederhana tapi tak pernah terdeteksi oleh tetangganya. Misal diam-diam punya kontrakan 100 pintu di daerah lain, atau punya tanah berhektar-hektar di kampung yang disewa oleh perusahaan besar.

Tetangga nyinyir mana mau tahu. Emosi dan iri hati membuatnya ngegas untuk menuding dengan bawa-bawa babi ngepet lah, pesugihan lah, tuyul lah. Ya ampun.

Geram? Jelas kalangan profesional yang bekerja dalam senyap tapi rejekinya gila-gilaan bakal geram andai mereka dianggap memakai cara mistis nan haram.

Tapi alih-alih ngamuk dan curhat di media sosial dengan bikin story atau video di tiktok, kejadian ini malah menjadi penyemangat kalangan "pekerja dalam senyap" untuk membuktikan kapasitasnya.

"Bekerja keraslah sampai sukses, hingga kalian dianggap pelihara babi ngepet," ini tekad mereka. Epic.

By the way, ini kejadiannya di Depok lho. Jaraknya dari ibu kota negara Jakarta cuma sekali kepleset saja. Tapi kasus babi yang dituduh ngepet ini membuktikan bahwa ketimpangan sosial, ekonomi dan pendidikan nyata adanya.

Sebelum kasus ini terkuak gamblang, media sosial sangat riuh dengan adu komentar yang percaya maupun menyangkal keberadaan babi ngepet itu. Isu ini hampir sejajar dengan perdebatan politik dan mampu menenggelamkan gosip-gosip terkini tentang rumah tangga selebritis.

Babi, yang tak sempat kita berikan nama itu, nyatanya adalah semacam pembuka mata kita bahwa duit, iri, dengki, rekayasa, nyinyir, hoaks, mistis, hingga keluguan, marak di sekeliling kita bercampur aduk.

Babi itu, yang kini telah tutup usia, sejatinya juga berjasa dalam hidupnya yang singkat. Setidaknya hari ini banyak orang tertawa-tawa membaca dan menonton berita tentang kisah babi ngepet di Depok. Setidaknya, kisah si babi bisa membantu menghibur mereka yang kini sedang kesepian menjalani isolasi mandiri.

Ah, babi, nasibmu itu lho.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun