Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Siang Bolong di Bulan Ramadan, Tren Curanmor Sasar Parkiran Toko

18 April 2021   16:05 Diperbarui: 20 April 2021   12:11 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencurian sepeda motor kembali marak di bulan Ramadan ini. Bahkan tak tanggung-tanggung, pelaku nekat melancarkan aksinya di parkiran toko yang sedang ramai orang di siang hari bolong.

Setidaknya dua kejadian di Cibinong, Kabupaten Bogor dan di Kota Depok, Sabtu, 17 April 2021 lalu bisa menjadi pelajaran.

Peristiwa pertama di Jalan Sukahati, Cibinong yang terjadi di depan sebuah toko busana terkenal saat sedang ramai pembeli. Berdasarkan hasil rekaman CCTV, seperti yang diunggah melalui akun instagram @cibinongviral, pelaku datang menggunakan sepeda motor berboncengan dan seolah hendak parkir di depan toko. Salah satu pelaku kemudian turun dan menghampiri sebuah sepeda motor yang sedang diparkir.

Hanya butuh waktu beberapa detik baginya untuk menguasai sepeda motor tersebut dan membawanya kabur.

Lha emang tukang parkirnya ke mana?

Inilah yang bikin gemas. Dalam rekaman tersebut, tampak sosok tukang parkir yang sedang berdiri di pinggir jalan raya dan seolah tak menyadari ada pencurian di belakangnya.

Sepertinya tukang parkir tersebut tidak fokus menjaga deretan sepeda motor yang terparkir di depan toko. Meleng sedikit akibatnya sungguh fatal.

Ia seperti teralihkan dengan lalu lalang kendaraan di sekelilingnya dan tampaknya si pengendara motor rekan pencuri tersebut memang sengaja juga mengalihkan perhatian sang tukang parkir.

Kejadian kedua terjadi di depan sebuah ruko di daerah Sawangan, Kota Depok. Jika dikaitkan dengan kejadian pertama di atas, jarak antara dua daerah ini tidaklah terlalu jauh.

Bedanya, dalam rekaman CCTV yang diunggah oleh akun instagram @infodepok_id, aksi mereka gagal karena tiba-tiba ada orang yang keluar dari ruko dan membuat kedua orang pelaku kabur.

Akibat dua kejadian tersebut viral rekaman CCTV-nya, sejumlah netizen juga bereaksi bahwa di lingkungan mereka kini memang sedang marak terjadi aksi curanmor.

Entah ada hubungannya dengan situasi di bulan Ramadan ini, tampaknya pelaku-pelaku kejahatan yang bermunculan belakangan ini menunjukkan bahwa mereka sedang butuh duit.

Bagi saya sendiri peristiwa tersebut, terutama kejadian di Cibinong jelas bikin was-was, karena sebelum ini saya kerap datang ke toko tersebut serta di deretan toko atau warung di sepanjang jalan itu.

Situasinya memang selalu ramai dan siapa saja bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan kejahatan.

Antisipasi Curanmor dengan cara sederhana

Nah, sudah jelas sekarang bahwa pemilik sepeda motor tidak bisa mengandalkan keberadaan tukang parkir semata. Perlu antisipasi lebih agar sepeda motor yang kita parkir di tempat umum bisa aman.

Kunci stang dan tutup lubang kunci adalah hal wajib dan menjadi fitur standar sebuah sepeda motor. Tapi meskipun kita sudah melakukan penguncian stang dan lubang kunci, faktanya maling masih bisa menggondol motor tersebut.

Mengantisipasi hal itu, selain kunci stang dan tutup lubang kunci, saya sering menggukan helm sebagai pengaman tambahan.

Hah, kok helm?

Setidaknya bikin ribet pencuri (foto: widikurniawan)
Setidaknya bikin ribet pencuri (foto: widikurniawan)
Ya, mengingat pencuri beraksi dalam hitungan detik saja, maka umumnya mereka tak mau ribet dengan segala macam barang yang nempel di sepeda motor.

Maka jika saya taruh helm di atas spion dan talinya melilit kuat di antara spion dan stang motor, saya berasumsi hal ini bakal bikin pencuri malas untuk repot-repot mengurai ikatan helm itu. Apalagi jika saya bawa dua helm dan saya ikat di stang kanan dan kiri. Pasti malingnya mikir mending ambil motor lainnya saja yang nggak bikin ribet.

Pertimbangan lainnya, pencuri motor kerap sudah memakai helm saat melakukan aksinya. Tentu agak aneh dan menarik perhatian jika ia terlihat sibuk ngurusi dua helm lainnya di atas sepeda motor.

Jangan lupa ikat erat dan butuh waktu lama untuk melepasnya (foto: widikurniawan)
Jangan lupa ikat erat dan butuh waktu lama untuk melepasnya (foto: widikurniawan)
Selain helm, tas belanjaan juga bisa bermanfaat jika kita ikat dengan gaya lilit putar-putar di stang motor. Misal isinya sayuran juga lebih baik, kan maling malas juga dapat bonus belanjaan ala emak-emak saat beraksi.

Nggak apa-apa lah kita sendiri juga ikutan repot saat parkir, tapi ini masih lebih baik daripada menyesal belakangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun