Pencurian sepeda motor kembali marak di bulan Ramadan ini. Bahkan tak tanggung-tanggung, pelaku nekat melancarkan aksinya di parkiran toko yang sedang ramai orang di siang hari bolong.
Setidaknya dua kejadian di Cibinong, Kabupaten Bogor dan di Kota Depok, Sabtu, 17 April 2021 lalu bisa menjadi pelajaran.
Peristiwa pertama di Jalan Sukahati, Cibinong yang terjadi di depan sebuah toko busana terkenal saat sedang ramai pembeli. Berdasarkan hasil rekaman CCTV, seperti yang diunggah melalui akun instagram @cibinongviral, pelaku datang menggunakan sepeda motor berboncengan dan seolah hendak parkir di depan toko. Salah satu pelaku kemudian turun dan menghampiri sebuah sepeda motor yang sedang diparkir.
Hanya butuh waktu beberapa detik baginya untuk menguasai sepeda motor tersebut dan membawanya kabur.
Lha emang tukang parkirnya ke mana?
Inilah yang bikin gemas. Dalam rekaman tersebut, tampak sosok tukang parkir yang sedang berdiri di pinggir jalan raya dan seolah tak menyadari ada pencurian di belakangnya.
Sepertinya tukang parkir tersebut tidak fokus menjaga deretan sepeda motor yang terparkir di depan toko. Meleng sedikit akibatnya sungguh fatal.
Ia seperti teralihkan dengan lalu lalang kendaraan di sekelilingnya dan tampaknya si pengendara motor rekan pencuri tersebut memang sengaja juga mengalihkan perhatian sang tukang parkir.
Kejadian kedua terjadi di depan sebuah ruko di daerah Sawangan, Kota Depok. Jika dikaitkan dengan kejadian pertama di atas, jarak antara dua daerah ini tidaklah terlalu jauh.
Bedanya, dalam rekaman CCTV yang diunggah oleh akun instagram @infodepok_id, aksi mereka gagal karena tiba-tiba ada orang yang keluar dari ruko dan membuat kedua orang pelaku kabur.
Akibat dua kejadian tersebut viral rekaman CCTV-nya, sejumlah netizen juga bereaksi bahwa di lingkungan mereka kini memang sedang marak terjadi aksi curanmor.
Entah ada hubungannya dengan situasi di bulan Ramadan ini, tampaknya pelaku-pelaku kejahatan yang bermunculan belakangan ini menunjukkan bahwa mereka sedang butuh duit.
Bagi saya sendiri peristiwa tersebut, terutama kejadian di Cibinong jelas bikin was-was, karena sebelum ini saya kerap datang ke toko tersebut serta di deretan toko atau warung di sepanjang jalan itu.
Situasinya memang selalu ramai dan siapa saja bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk melakukan kejahatan.
Antisipasi Curanmor dengan cara sederhana
Nah, sudah jelas sekarang bahwa pemilik sepeda motor tidak bisa mengandalkan keberadaan tukang parkir semata. Perlu antisipasi lebih agar sepeda motor yang kita parkir di tempat umum bisa aman.
Kunci stang dan tutup lubang kunci adalah hal wajib dan menjadi fitur standar sebuah sepeda motor. Tapi meskipun kita sudah melakukan penguncian stang dan lubang kunci, faktanya maling masih bisa menggondol motor tersebut.
Mengantisipasi hal itu, selain kunci stang dan tutup lubang kunci, saya sering menggukan helm sebagai pengaman tambahan.
Hah, kok helm?
Maka jika saya taruh helm di atas spion dan talinya melilit kuat di antara spion dan stang motor, saya berasumsi hal ini bakal bikin pencuri malas untuk repot-repot mengurai ikatan helm itu. Apalagi jika saya bawa dua helm dan saya ikat di stang kanan dan kiri. Pasti malingnya mikir mending ambil motor lainnya saja yang nggak bikin ribet.
Pertimbangan lainnya, pencuri motor kerap sudah memakai helm saat melakukan aksinya. Tentu agak aneh dan menarik perhatian jika ia terlihat sibuk ngurusi dua helm lainnya di atas sepeda motor.
Nggak apa-apa lah kita sendiri juga ikutan repot saat parkir, tapi ini masih lebih baik daripada menyesal belakangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H