Penumpang bus kerap buru-buru mendatangi bus (foto: widikurniawan)
Saat bus datang, biasanya penumpang yang telah menanti di halte akan fokus terhadap bus yang telah lama dinantinya dan mereka akan buru-buru mendatangi bus yang belum benar-benar berhenti. Padahal jalur berhentinya bus itu juga bersinggungan dengan jalur khusus sepeda.Â
Pesepeda kerap nyelonong saja tiba-tiba tanpa antisipasi bahwa ada bus datang sekaligus orang-orang yang bergegas hendak naik ke bus.
Sejak adanya jalur sepeda, kini bus memang tak lagi berhenti mepet di depan halte, tetapi mereka menghentikan bus di jalur cepat dan masih menyisakan jarak dari halte sekira satu meter agar sepeda tetap bisa lewat.
Suasana di halte bus yang bersinggungan dengan jalur sepeda (foto: widikurniawan)
Namun bagaimanapun kehati-hatian pesepeda wajib dikedepankan ketika melintas di depan halte. Setidaknya pesepeda harus mengurangi kecepatannya, karena selain terdapat banyak orang yang menunggu bus, di situ kerap juga dijadikan titik pemberhentian ojek online. Demikian pula sebaliknya, penumpang bus juga harus ekstra hati-hati karena sekarang lebih banyak sepeda yang melintas.
Fokus terhadap keadaan lalu lintas di depannya adalah hal mutlak dilakukan pesepeda. Bukan justru abai seperti justru sambil mainan ponsel atau malah ngobrol dengan sesama pesepeda.
Beberapa meter menjelang halte bus, malah fokus mainan ponsel (foto: widikurniawan)
Nah, bagi pesepeda, lagi-lagi apa perlu belajar dari pasukan starling yang selalu membunyikan bel "kring-kring" saat melintasi halte bus?Â
Eh, maaf, sepertinya banyak sepeda mahal dan keren yang memang "tak pantas" untuk dipasangi bel sepeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Hobby Selengkapnya