Raffi Ahmad sedang menuai hujatan publik. Gara-gara kepergok foto bareng tanpa masker dan jaga jarak di sebuah pesta usai divaksin.
Nggak pantas dan nggak elok bagi seorang yang dianggap mewakili kaum milenial. Seharusnya kepercayaan sebagai penerima vaksin di hari pertama dapat dipertanggungjawabkan kepada khalayak. Seharusnya Raffi justru makin giat mengedukasi masyarakat untuk terus mengedepankan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin sekalipun.
Tapi...
Realitanya kan nggak gitu. Raffi tetaplah Raffi. Hal yang wajar sebenarnya kalau Raffi party-party, kongkow-kongkow dan seru-seruan. Dia memang kerja di industri hiburan. Itulah kenapa dia bisa memiliki banyak followers. Banyak orang kagum dan berharap jadi seperti Raffi. Idola gitu loh.
Sekitar Oktober 2020 lalu saya melihat sosok Raffi Ahmad beserta beberapa orang yang tampak seperti kru televisi. Kami sama-sama menunggu di depan lift di sebuah hotel di Depok, Jawa Barat. Saya duga Raffi ada di hotel itu untuk keperluan syuting.
Kenapa saya tahu bahwa sosok itu adalah Raffi Ahmad? Ya jelas karena wajahnya kelihatan gantengnya, wong dia nggak pakai masker. Cuma pakai face shield yang dibilang oleh ahli kesehatan nggak ada gunanya itu.
Saat itu Raffi tidak bisa mengenali saya karena saya memang memakai masker. Jelaslah, andai saya buka masker pun, Raffi juga nggak bakal kenal saya. Emang saya siapa?
Jadi, Raffi tanpa masker dan beredar di mana-mana saat pandemi tidak mengagetkan saya. Biasa saja.
Anehnya, ketika saat ini Raffi Ahmad disorot gara-gara usai divaksin malah pesta-pesta dengan mengabaikan protokol kesehatan, ramai-ramai hujatan dilemparkan seolah kesalahan hanya ada di sosok Raffi semata.
Bentar... bentar... Punya cermin nggak?
Iya kalian yang selama pandemi ini masih suka keluyuran tanpa masker, yang masih demen nongkrong di kafe sambil ngakak bareng-bareng friends. Kalaupun modalnya cekak, sukanya nongkrong di pengkolan kompleks sambil ngerokok dan ngopi-ngopi.