Meskipun vaksin digadang-gadang siap disuntikkan pada 2021 mendatang, faktanya masyarakat masih terbelah antara kelompok pro dan kontra vaksin. Ini juga berkaitan dengan pro dan kontra menyikapi pandemi.Â
Ada yang berdiri di golongan peduli, hati-hati dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sebaliknya ada yang nggak percaya korona itu ada, cuek dengan protokol kesehatan dan menganggap situasi sekarang hanyalah bagian konspirasi.
Namun, seiring lamanya pandemi, perlahan justru ada pertukaran kelompok antara yang pro dan kontra korona.
Kelompok yang tadinya percaya korona itu ada, kini mulai ragu. Mereka mulai cuek, berkerumun dan mulai berani beli bubur ayam yang ngeraciknya pakai tangan abangnya. Meskipun si abang bubur nggak cuci tangan setelah pegang uang dan garuk-garuk lubang hidung.
Ini kebalikan dengan sebagian yang tadinya nggak percaya korona. Pas dirinya kena atau keluarganya ada yang kena, mulai sadarlah insan manusia ini. Setelah itu dia jadi lebih religius, sering update status pencegahan korona dan makin disiplin pakai masker ke mana-mana.
Ya begitulah manusia.
Beragam permasalahan saat ini maupun tantangan di tahun 2021 juga tak lepas dari peran media sosial. Dunia maya melalui media sosial menjadi salah satu faktor yang membuat dunia nyata seolah-olah makin ruwet.
Gimana nggak? Soal Lesti Kejora pakai behel dan jadi nomor lima tercantik sedunia mengalahkan Lisa Blackpink aja langsung menyulut perdebatan sengit masyarakat Indonesia (baca: netizen).
Efeknya, musik dangdut pun dibawa-bawa dan makin dicibir bangsa sendiri. Penggemar Blackpink garis keras pun maju menyudutkan Lesti dan fansnya. Duh, padahal netizen itu bisa jadi masih satu keluarga. Emaknya penggemar Lesti, anaknya penggemar Lisa, dan mereka berantem di media sosial pakai nama samaran.
Adu nyinyir di kolom komentar agaknya kian membuat panas cuaca tropis negeri ini. Kalau nggak debat di kolom komentar sehari saja kayaknya bisa bikin orang masuk angin.
Pas ada berita politik, sudah pasti muncul dua kelompok besar dengan inisial CBG dan KDRN (dulu disebut KMPRT)Â yang bakal saling nyinyir, saling hina dan bahkan berujung ujaran kebencian.Â