Bayangkan saja, dalam ember ukuran 80 liter tersebut sebenarnya bisa untuk hidup maksimal 100 ekor ikan lele. Perawatannya pun relatif mudah. Tentu potensi hasilnya sungguh menggiurkan apabila diseriusi lebih dengan menambah beberapa ember lagi.
Soal modal yang dikeluarkan juga relatif murah. Selama ini untuk 50 ekor lele, saya menghabiskan 10 ribu rupiah untuk pakan lele yang habis dalam 2 pekan. Jadi dalam sebulan hanya perlu 20 ribu saja.
Jika dikalkulasi untuk bisnis, bisa saja biaya untuk pakan lele termasuk komponen yang paling tinggi. Namun sebenarnya biayanya masih bisa ditekan lagi jika menggunakan pakan alternatif buatan sendiri atau dari alam yang tersedia di lingkungan sekitar kita.
Kemudian tentang pola pergantian air. Bisa antara 7-10 hari air dalam ember terlihat sangat keruh dan bikin ikan lele agak mabuk dengan posisi tegak kepala di atas sambil mangap-mangap. Jika begini, maka sudah saatnya air harus diganti.
Masih banyak hal lainnya yang bisa diamati dan dipelajari dari budidaya ikan lele dalam ember ini. Jika ditekuni pasti banyak manfaat yang dapat diperoleh.
Mereka terinspirasi untuk melakukan budidaya ikan lele dalam ember karena tahu bahwa ternyata lahan sempit tidak menjadi halangan untuk melakukannya. Hal yang terutama adalah jangan takut mencoba.
Nah, bagaimana dengan Anda? Mau mencoba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H