Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Demo Lagi, Transjakarta dan MRT Hentikan Layanan

13 Oktober 2020   20:17 Diperbarui: 13 Oktober 2020   20:35 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta lagi-lagi mencekam, Selasa, 13 Oktober 2020. Demo menentang Undang-undang Cipta Kerja kembali muncul dengan massa yang berkumpul di seputaran patung kuda, Monas, Jakarta Pusat.

Suara sirine meraung-raung sejak siang hari. Puluhan kendaraan polisi terlihat lalu lalang menuju pusat berkumpulnya massa. Di beberapa tempat strategis seperti di dekat Bundaran Senayan, kolong Semanggi dan sepanjang ruas Jalan Sudirman-Thamrin terlihat polisi disiagakan.

Antisipasi pun dilakukan oleh operator transportasi massal dalam kota Jakarta, yaitu Transjakarta dan MRT Jakarta yang menghentikan layanannya. Menjelang siang, PT Transjakarta sudah mengumumkan melalui media sosial bahwa mereka menghentikan seluruh layanan bus Transjakarta. 

Sedangkan MRT Jakarta melalui media sosial mengabarkan hanya beroperasi terbatas dari Stasiun Lebak Bulus hingga Blok M saja sejak pukul 13.00 WIB.

Sumber: Instagram @pt_transjakarta
Sumber: Instagram @pt_transjakarta
Hal ini tentu saja menuai reaksi kekecewaan dari para pengguna Transjakarta maupun MRT. Terlebih bagi pekerja yang mengandalkan transportasi massal tersebut dalam kesehariannya. Rata-rata mereka merasa khawatir dan kebingungan ketika hendak pulang kerja.

"Pulang naik apa ini? Ya ampun nyusahin orang banget deh," demikian salah satu komentar di media sosial.

Belum reda kekecewaan akibat banyak halte Transjakarta dibakar dan Stasiun MRT sempat dirusak akibat demo pekan lalu, kini para pekerja ibu kota yang mengandalkan transportasi massal tersebut kembali dibuat pusing.

Pantauan di halte Masjid Agung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terlihat lengang tidak ada satu pun penumpang maupun petugas yang berjaga. Sebuah pemandangan yang jarang terlihat, terlebih di sore hari, jam sibuk yang biasanya dipenuhi oleh orang-orang yang pulang dari tempat kerjanya.

Pintu masuk Halte Masjid Agung yang ditutup (foto: widikurniawan)
Pintu masuk Halte Masjid Agung yang ditutup (foto: widikurniawan)
Angkutan alternatif seperti taksi dan ojek online dianggap terlalu mahal bagi orang yang sehari-hari harus berhemat dengan naik Transjakarta dan MRT yang murah meriah.

"Ongkos naik ojol 30 ribu bisa buat dua kali makan nasi warteg. Emang tuh kelakuan yang demo cipta kerja malah ngerugiin orang cari nafkah," tulis seorang netizen lainnya.

Saya sendiri sore tadi terpaksa berjalan kaki sampai Halte Senayan karena tidak ada MRT yang biasa saya tumpangi. Di halte ini saya harus menunggu sampai hampir dua jam sebelum mendapati bus PPD Transjabodetabek jurusan Cibinong datang. Itu pun cuma bus cadangan karena bus yang biasa tidak bisa datang imbas dari demo.

Beda dengan Transjakarta, bus Transjabodetabek sendiri adalah layanan bus ke daerah satelit Jakarta. Untungnya hari ini masih ada yang beroperasi meskipun jumlah unitnya tidak seperti biasanya. Jika tidak, maka bakal makin parah saja nasib para pekerja yang hendak pulang ke rumah di daerah seperti Bekasi, Tangerang hingga Bogor.

Reaksi kelegaan bercampur dengan raut muka lelah terlihat jelas di wajah para penumpang yang telah menunggu lama. Sebagai bagian dari mereka, seolah saya pun bisa membaca isi hati mereka. Ingin segera sampai di rumah, bertemu keluarga dan berharap massa demo tak lagi berbuat anarkis merusak fasilitas umum. Sesederhana itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun