Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tips Merawat Monstera ala Awam

20 September 2020   10:40 Diperbarui: 22 September 2020   16:51 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monstera di halaman rumah saya (foto: widikurniawan)

Ternyata tanaman di halaman rumah saya adalah si janda bolong yang lagi viral itu. Wow! Kok saya baru tahu belakangan ini ya? Belum ada sebulan ini tahunya.

Monstera alias janda bolong itu dibeli istri saya, nitip sama tetangga, harganya waktu itu 40 ribu rupiah. Kira-kira setahun yang lalu belinya.

Kenapa monstera? Sebenarnya tidak ada alasan khusus sih, biar lebih bervariasi saja halaman rumah kami yang luasnya cuma secuil. Buat nemenin lidah mertua, melati jawa, melati mini, aglonema dan beberapa lagi yang saya lupa namanya. Maklumlah, saya dan istri sebenarnya awam soal tanaman hias.

Makanya ketika tetangga bilang bahwa si monstera bisa ditaruh di dalam rumah dan tidak boleh kena cahaya matahari, kami nurut saja. Nyiramnya juga jangan sering-sering. Eh, nggak tahunya si monstera yang waktu itu masih ABG malah kelihatan loyo dan seperti sekarat.

Waduh, rugi 40 ribu sudah terbayang di depan mata.

Akhirnya, diiringi dengan sikap pasrah, si hijau monstera saya pindahkan lagi ke teras rumah. Kalau pas hujan, potnya digotong lagi ke pinggir jalan biar kehujanan. Kalau lagi nggak hujan ya disiram saja pakai air keran.

Soal cahaya matahari, ternyata ada miss informasi. Seharusnya monstera tetap butuh cahaya matahari, cuma jangan kena terik dengan suhu tinggi. Triknya kita harus kerap memindahkan pot ke tempat yang teduh jika panas sinar matahari dirasa sangat terik.

Malas mindahin pot? Hmm, anggap saja olah raga.

Eh, lha kok lama kelamaan monstera yang hidup segan mati tak mau itu justru segar kembali. Seolah dia menemukan semangat hidupnya. Terus terang, kejadian dengan monstera ini membuat saya semakin bersemangat menekuni kegiatan bercocok tanam. Apalagi di kala pandemi seperti ini, nggak bisa jalan-jalan jauh ya paling larinya ke halaman rumah merawat setiap tanaman yang ada.

Paling keren dari merawat monstera ini adalah saat daunnya mulai pecah atau membelah. Jadi memang secara alami daun monstera bakal bolong sendiri dan jenis yang saya punya adalah monstera dengan efek daun sobek.

Nah, pagi ini sebenarnya saya sedang happy mendapati mekarnya daun baru. Dua hari lalu ibaratnya masih nampak seperti janin bayi, masih tergulung dengan warna hijau yang imut. Kemarin sore bahkan saya ambil fotonya masih malu-malu untuk mekar. Eh, pagi hari tadi daun baru itu mulai mekar dengan cantiknya.

Andai saya punya modal kamera macam National Geographic, pasti menyenangkan melihat rekaman saat daun monstera tumbuh baru mekar dengan menakjubkan.

Sehari sebelumnya masih malu-malu, eh pagi ini daunnya sudah mekar (foto: widikurniawan)
Sehari sebelumnya masih malu-malu, eh pagi ini daunnya sudah mekar (foto: widikurniawan)
Memang cara saya merawat tanaman terbilang masih awam. Tapi syukurlah sejauh ini belum ada tanaman hias di rumah saya yang mati kekeringan. Saya menyebutnya sebagai "learning by doing".

Menurut pengalaman dan pengamatan saya, merawat monstera ini ada beberapa tips tanpa harus pusing dengan teori yang terlalu teknis. Namanya juga awam.

So, inilah tips merawat monstera ala saya.

1. Cukup sinar matahari

Seperti yang saya singgung di atas, cahaya matahari diperlukan sejauh tidak sangat menyengat. Mindah-mindahin pot adalah cara mudah sekaligus berolah-raga.

2. Penyiraman secukupnya

Menurut banyak referensi di dunia maya, ada yang bilang seminggu sekali, ada pula yang mengatakan sehari dua kali. Bingung kan? Kalau saya sih tidak perlu sering dan tidak terlalu jarang juga. Ketika media tanamnya sudah mulai kering ya berarti si monstera perlu minum air, dan paling ideal adalah sore hari sebagai waktu terbaik. Usahakan jangan sampai kebanyakan air, karena bisa mengakibatkan akarnya busuk.

3. Media tanam yang pas

Nggak perlu pusing soal media tanam yang pas, karena di toko tanaman hias sudah banyak tersedia dengan kemasan per karung mirip beras ukuran lima kilogram. Tinggal beli dan nanya-nanya sama penjualnya, paling dijawab: "langsung tanam saja dan siram dengan rutin". Benar-benar tips yang solutif gaes.

4. Pilih pot yang sesuai

Pada awal beli, bibit monstera saya taruh di pot model tawon yang sedang ngetren atau kekinian. Bentuknya memang cantik dan terlihat menarik. Tapi berdasarkan pengalaman, bentuk pot tawon yang runcing ke bawah membuat akar tanaman lama kelamaan tidak tumbuh maksimal. Makanya ada pot tawon milik saya yang malah gepeng terdesak akar yang makin menguat.

Solusinya adalah ketika tanaman dirasa sudah cukup besar, harus dipindah ke pot yang berukuran lebih besar pula. Bahkan pot bisa berganti beberapa kali mengikuti pertumbuhan tanaman. Maka pantas saja jika si janda bolong ini dihargai cukup mahal, dari sisi kebutuhan pot saja ternyata memang butuh modal yang lumayan.

---

Sebenarnya intinya adalah jangan takut merawat tanaman hias macam monstera ini. Kesabaran adalah kunci, dan setelahnya biar pengalaman yang berbicara. Pastinya kita akan belajar seiring waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun