Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Narativ: Mendulang Untung dari Menulis

25 Juli 2020   21:45 Diperbarui: 25 Juli 2020   21:40 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narativ, Program Content Marketing untuk Kompasianer! (ilustrasi: Kompasiana.com)

Gara-gara sering menulis di Kompasiana, saya pun menjadi identik dengan wadah blogging ini di kalangan pertemanan dan lingkungan saya.

"Hai, Mas Kompasiana, aduh lama nggak ketemu nih," ujar seorang kawan saat bertemu dengan saya.

"Eh, gimana masih suka nulis di Kompasiana kan?" tanya kawan lainnya.

Atau yang paling membanggakan adalah ketika seorang sahabat yang nyaris tak pernah ketemu selama lebih dua puluh tahun lebih, tiba-tiba berkomentar di kolom Facebook dan mengatakan bahwa ia senang membaca tulisan-tulisan saya di Kompasiana. Wow, bikin ge-er aja nih.

"Jadikan aku muridmu, guru..." katanya. Dih, dikira lagi di dunia persilatan kali ya.

Sejak bergabung nulis di Kompasiana pada 2010, saya memang mengalami pasang surut keaktifan. Pernah sangat rajin, pernah pula beberapa bulan tidak menulis apapun sampai jari-jari kaku dan ruang-ruang kosong di otak menjadi berdebu. Tapi akhir-akhir ini saya mulai lagi menikmati kegiatan menulis, karena kalau nggak nulis ternyata nggak asyik, rasanya ada yang kurang gitu.

Kian hari saya kian menyadari bahwa kegiatan menulis jika ditekuni akan menuai manfaat yang luar biasa. Baik manfaat berupa kepuasan batin karena bisa menghasilkan sebuah karya tulisan, kemudian manfaat dari tulisan itu sendiri terhadap orang lain, lalu manfaat tak terduga yang menyertainya, misal mendapat reward atau keuntungan materi.

 "Memangnya kalau nulis di Kompasiana dapat uang ya?" pertanyaan ini kerap dilontarkan oleh orang lain kepada saya.

Mungkin jawaban saya beberapa tahun lalu akan beda dengan jawaban saat ini. Dulu saya akan menjawab tidak, tapi kita bisa mendapatkan benefit dari mengikuti lomba dan apabila aktif mengikuti acara off air yang sering diadakan.

Setidaknya selama ini saya pernah naik panggung menerima hadiah lomba blog. Beberapa tulisan saya juga pernah lolos untuk ikut dibukukan, walau masih berupa buku keroyokan dengan banyak penulis lainnya.

Atau justru mendapat hal mengejutkan sekaligus menjengkelkan seperti tulisan di-copas media online, juga pernah saya rasakan. Lebih shock lagi, belum lama saya menemukan nama saya mejeng di buku kumpulan soal UN Bahasa Indonesia untuk SMP. Ya, walau si penyusun buku itu juga tidak pernah menghubungi saya sebelumnya, tapi okelah, berasa gimana gitu ada nama saya sebagai penulis Kompasiana ditulis dalam sebuah contoh soal Bahasa Indonesia. Sebuah akwarwrd moment yang terus terang malah bikin ngakak saya sendiri.

Hmm, nggak kebayang bisa seperti ini.
Hmm, nggak kebayang bisa seperti ini.
Narativ Hadir Membuka Peluang Bagi Penulis

Sekarang Kompasiana lebih berkembang dengan memberikan berbagai peluang bagi penulis untuk meraih keuntungan materi. Misalnya dengan program K-Rewards yang digelar bulanan, hingga yang terkini adalah hadirnya Narativ sebagai program content marketing.

Seperti yang dipaparkan oleh Tim Kompasiana saat live di Youtube pada Juni lalu, sebenarnya Kompasiana telah lama memiliki program content marketing, tapi masih dilakukan secara manual yang dikenal sebagai exclusive writer.

Saya sendiri pernah memiliki pengalaman mendapatkan penawaran sebagai exclusive writer Kompasiana untuk menulis artikel sebagaimana yang dikehendaki oleh brand yang bekerja sama. Saat itu saya dihubungi oleh Tim Kompasiana yang menanyakan kesediaan saya bergabung sebagai exclusive writer untuk sebuah campaign. Ketika saya bilang "yes" maka selanjutnya saya diberikan brief tentang tema artikel yang dibutuhkan serta kewajiban lainnya.

Seru juga sih, meskipun sebagai penulis tentu saja tidak bisa blak-blakan pamer kepada pembaca saat menulis artikel tersebut, bahwa tulisan tersebut disponsori oleh bla, bla, bla... dengan bayaran sekian-sekian.

Dapat penawaran saja sudah membanggakan dan merasa dihargai, artinya kiprah menulis saya di Kompasiana dianggap cukup baik untuk mendapatkan kepercayaan diajak kerja sama dengan brand. Merasa keren nggak? Ya iyalah pastinya. Apalagi honor yang diberikan setelah kita menyelesaikan kerja sama ternyata nggak kaleng-kaleng. Bisa buat ngopi-ngopi gaul berkali-kali sampai kuat melek berhari-hari. Itu juga kalau mau sih.

Nah, sekarang dengan adanya Narativ, Kompasianer dan pihak brand atau pengiklan bisa dipertemukan dalam sebuah sistem. Jadi nggak manual lagi seperti sebelumnya.

Narativ hadir di tengah maraknya dunia digital marketing yang memanfaatkan para content creator, termasuk para penulis blog, sebagai ujung tombak dalam penyampaian pesan komersial. Ini adalah langkah maju Kompasiana yang telah dikenal mewadahi ribuan penulis berpotensi. Kompasianer pun berkesempatan untuk bisa naik level sebagai content creator.

Jika tertarik, sebagai Kompasianer anda tinggal masuk mendaftar melalui microsite Narativ di alamat https://microsite.kompasiana.com/narativ dan ikuti langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menjadi content creator.

Tapi memang untuk bergabung sebagai content creator Narativ Kompasiana diperlukan persyaratan minimal, yaitu:

  • Memiliki akun Kompasiana
  • Akun sudah tervalidasi
  • Telah menayangkan minimal 50 konten di Kompasiana
  • Memiliki media sosial aktif

Jika kita telah memenuhi syarat wajib tersebut dan telah mendaftar di microsite Narativ, maka tinggal menunggu notifikasi di akun kita, jika memang kita berhasil terpilih dalam program Narativ.

Pastikan juga sebelumnya bahwa kita sudah melengkapi data di pengaturan akun kita, seperti bidang yang diminati. Hal ini terkait bidang-bidang yang biasa kita tulis di Kompasiana, misalnya teknologi, politik, sosial budaya dan sebagainya.

----------

Intinya daftar Narativ itu gampang, yang tidak gampang adalah membangun reputasi dan konsistensi untuk terus menulis dengan orisinalitas kita.

Mungkin saya beruntung bisa kenal dan gabung Kompasiana lebih dulu sejak 2010 sehingga angka minimal 50 konten tentu saja sudah lama terlewati. Tapi bagi para Kompasianer baru, bisa jadi butuh kesabaran lagi untuk bisa mendaftar Narativ apabila jumlah tulisannya masih belum memenuhi syarat minimal.

Adanya syarat kuantitas tersebut hendaknya juga tidak menjadikan kita cuma kejar tayang menulis. Tetaplah menulis dengan hati dan mencoba belajar selalu lebih baik tiap kali membuat tulisan. Keuntungan berupa materi tidak perlu jadi motivasi utama, karena justru semangat berbagi lah yang akan memberikan kita sederet manfaat.

Mau nulis ya nulis saja, cobalah rasakan tuts keyboard di jari jemari anda dan mulailah rangkai kata demi kata.

"Mosok sih nulis itu susah? Bukannya sampeyan suka nulis status di Facebook? Ya anggap saja nulis artikel itu sama dengan nulis status di medsos tapi cuma lebih panjang gitu," kalimat inilah yang sering saya katakan kepada kawan yang minta tips bisa menulis artikel.

So, nunggu apa lagi? Yuk mulai nulis, dan teruslah menulis. Mulailah perjalanan yang akan membawa diri kita ke pengalaman-pengalaman menarik selanjutnya.

Ingat, Narativ sudah menunggu anda untuk segera bergabung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun