Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warung Bakso Unjuk Gigi H+1 Lebaran

25 Mei 2020   18:52 Diperbarui: 25 Mei 2020   18:54 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai lebaran hari kedua tampaknya orang-orang sudah jenuh dengan lebaran penuh kehangatan. Ketika opor mulai dihangatkan lagi, sambal goreng ampela ati juga dihangatkan, demikian pula rendang dan krecek ikut-ikutan dihangatkan. Perut rasanya berontak, lidah pun telah rindu asupan yang segar-segar.

Saat seperti inilah bakso muncul sebagai penyelamat. Makanan favorit masyarakat Indonesia yang pas di lidah dan kuahnya menyegarkan. Dijamin mampu menetralisir diri akibat kebanyakan makanan bersantan saat lebaran.

Bak gayung bersambut, warung-warung bakso biasanya memang tetap membuka dagangannya sejak lebaran hari kedua. Warung-warung tersebut kerap ramai disambangi orang-orang yang sudah menolak "kehangatan" makanan khas lebaran.

Senin, 25 Mei 2020, siang tadi, saya sempat keluar rumah sejenak untuk mencari warung bakso yang buka. Tak sulit rupanya karena di sepanjang Jalan Pahlawan Sabeki, Kabupaten Bogor banyak ditemukan warung-warung bakso yang buka. Tak hanya buka, mereka juga mampu menarik minat pengunjung hingga rela antre menunggu.

Tentu saja saya tidak hendak makan di warung, tetapi membeli untuk dibawa pulang. Saya lihat di rumah saya masih ada ketupat sisa hari pertama yang bisa dikombinasikan dengan bakso kuah yang segar. Enak lho makan bakso pakai ketupat.

Penjual bakso melayani pesanan pembeli (foto: widikurniawan)
Penjual bakso melayani pesanan pembeli (foto: widikurniawan)
"Ndak mudik kok Pak, ndak boleh mudik juga ke kampung," ujar si mas penjual bakso yang saya datangi.

Pria tersebut menggawangi sebuah warung bakso yang lumayan laris di daerah Pahlawan Sabeki, dan dia tergabung dalam sebuah grup usaha bakso dari Wonogiri, Jawa Tengah. Rata-rata penjual bakso yang laris memang berasal dari Wonogiri maupun Solo. 

Ternyata bukan semata larangan mudik yang membuat dia dan kawan-kawannya memilih tidak mudik ke daerah asalnya. Iming-iming meraup cuan lebih usai lebaran jika tetap berjualan adalah hal yang tak bisa ditinggalkan begitu saja.

Bukan hanya tahun ini, fenomena larisnya warung bakso usai lebaran sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Tahun lalu bahkan saya membuktikan betapa susahnya mencari warung makan selain bakso ketika melakukan perjalanan menyusuri jalur daerah Blora hingga Magelang di Jawa Tengah pada H+3 lebaran.

Ratusan kilometer dilalui dan sepanjang jalan yang terlihat buka hanyalah warung bakso saja. Tentu diselingi keberadaan warung mie ayam yang membayangi di posisi kedua sebagai warung makan terfavorit usai lebaran. Ya, karena lazimnya warung bakso pun menjual mie ayam, dan ada juga mie ayam yang melakukan solo karir dengan warung yang berdiri sendiri.

Rupanya orang-orang yang bepergian untuk bersilaturahmi kerap menjadikan warung bakso sebagai tempat persinggahan. Bisa jadi perut mereka sudah terisi dengan aneka hidangan khas lebaran saat bertandang ke rumah sanak saudara dan sejawat. So, bakso sangat pas untuk me-refresh lidah yang mulai bosan.

Memang sepertinya lidah orang-orang usai lebaran memang lebih memilih bakso ketimbang menu lain, terutama menu yang berat. Jadi ketika warung nasi Padang tutup, tentu sangat wajar karena menu mereka hampir sama dengan yang terhidang di rumah saat lebaran. Sebut saja rendang dan ayam pop.

Demikian pula warung Tegal alias warteg. Perut orang-orang yang penuh saat lebaran adalah alasan yang mendasari kenapa pengelola warteg tidak mau sia-sia ketika membuka warungnya. Lebih baik pula momen lebaran dipakai untuk sejenak berlibur. Biasanya selain warung bakso, jenis usaha makanan lainnya akan menggenapkan liburnya sampai sepekan usai lebaran.

Bakso memang nyaris tak pernah disebut-sebut sebagai makanan paling dinanti saat lebaran. Apalagi dibilang sebagai makanan khas lebaran. Terasa berlebihan banget tentunya. Bisa-bisa dibilang menyalahi tradisi.

Tetapi fakta berbicara lain, ketupat opor and the gank hanya menggebu di awal dan setelahnya bakso lah yang dicari dan dirindukan oleh lidah-lidah pada umumnya. Hmm, kalau kamu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun