Lebaran sudah di depan mata. Namun, dengan suasana berbeda kali ini, masih pentingkah keberadaan kue kering khas lebaran?
"Iya ya, ngapain juga beli kue lebaran kalau tamu aja nggak ada?" cetus isteri saya.
Nah, iya juga kan? Jika silaturahmi online benar-benar diterapkan, dan semua orang terdekat kami benar-benar menerapkan pembatasan sosial, bisa jadi tidak ada kegiatan saling mengunjungi di Hari Raya Idul Fitri nanti. Lebaran ya di rumah aja.
Jadi entah apa pula urgensinya kue lebaran nanti? Pengiritan pengeluaran keluarga di sana-sini juga menjadi faktor pertimbangan untuk memutuskan perlu tidaknya membeli kue kering.
Namun bukan berarti kue kering lebaran harus dilupakan begitu saja lho. Jika memang dirasa perlu menyediakan kue kering di meja kita saat lebaran, ya apa salahnya juga? Biar lebih kerasa suasana lebarannya, meskipun nggak mudik dan nggak ke mana-mana juga.
Jika kondisinya memang demikian, maka sebaiknya kita menentukan prioritas untuk memilih kue kering jenis apa yang memang benar-benar layak untuk disediakan saat lebaran nanti. Tidak perlu semua dibeli, tapi silakan pilih yang paling bikin kangen dan jadi favorit.
Nah, saya sudah punya daftarnya nih. Rekomendasi kue kering versi saya yang paling pas di kantong lidah saya dan menjadi prioritas di masa pagebluk saat ini.
Daftarnya saya urut dari nomor 10 menuju ke paling favorit ya gaes, biar dramatis gitu mirip-mirip konten YouTube.
10. Kue Putri Salju
Tapi setidaknya berada di nomor 10 adalah penghargaan tersendiri bagi putri salju. Pasalnya jika sampai dilupakan saat lebaran, maka kue putri salju terancam tinggal nama, karena kue ini memang identik dengan momen lebaran.
9. Kue Semprit
8. Kue Tambang
Bahannya dominan tepung terigu dengan rasa gurih yang khas. Saya paling suka kalau kue tambang ini terasa agak keras saat digigit. Maka bunyi "gemeretuk" atau "klotak-klotak" saat mengunyahnya menjadi sensasi tersendiri.
7. Kue Sagu
6. Kue Semprong
Makanya kue ini termasuk yang saya sukai, karena bikinnya pakai perasaan sih...
5. Pastel Mini Kering
4. Lumpia Mini Kering
Ini kasusnya hampir sama dengan pastel mini kering. Hebat banget ya pencipta kue ini, kreatif banget bisa kepikiran bikin kue bak bikin miniatur gitu loh.
Kalau di rumah orang tua saya, saat lebaran kue lumpia mini kering ini toplesnya sering deketan sama pastel mini kering. Jadi nongkronginnya enak gitu, kanan kiri oke nyemilnya.
3. Kue Kastengel
Ini kue berasa istimewa banget saat disajikan di toples dan dipajang di meja saat lebaran. Tamu-tamu yang jeli, biasanya sih emak-emak, akan berusaha menatap dengan seksama tampilan kastengel milik tuan rumah. Wujudnya cantik, agak kusam atau malah dekil. Jika sudah diamati maka muncullah pertanyaan basa-basi khas lebaran.
"Emm, kuenya cantik lho Jeung, bikin sendiri ya? ihihi..."
2. Kue Lidah Kucing
Sepanjang saya mencoba lidah kucing di berbagai rumah sejak bertahun-tahun lamanya, nggak ada tuh lidah kucing yang mengecewakan saya.
Untuk sajian lebaran dengan nuansa pengiritan, kue lidah kucing juga cocok dan ramah di kantong. Kok bisa? Ya bisa dong, selain karena harganya memang tak semahal kue kering yang banyak berbahan keju, bentuknya yang langsing ternyata bisa muat lebih banyak dalam satu toples standar dibandingkan kue kering lainnya.
1. Kue Nastar
Lebaran terasa tak lengkap tanpa kehadiran nastar. Kue ini seolah memang sangat cocok dalam suasana silaturahmi saat lebaran, terutama di hari pertama ketika tamu-tamu tetangga kanan dan kiri saling berkunjung dalam waktu yang singkat. Cukup sekali dua kali gigitan kue nastar akan tandas di mulut, setelah itu baru minum, basa-basi sedikit dan pamitan deh.
Di masa stay at home begini, nastar juga bisa mewakili rekan-rekannya sesama kue kering untuk setidaknya hadir mewakili di meja rumah kita saat lebaran. Tentu dengan pertimbangan kalau kita beli beraneka jenis kue tampaknya bakal banyak tersisa.
Honorable Mention: Rengginang
Tapi tanpa rengginang, bagi saya lebaran kurang meriah. Tak perlulah juga disuguhkan bagi tamu, tapi rengginang bisa jadi konsumsi saat keluarga ngumpul sambil berbincang segala hal sambil nyeruput teh atau kopi.
Rengginang adalah penyelamat suasana. Juga penyelamat bagi kaleng bekas Khong Guan. Tanpa rengginang, mungkin kaleng itu sudah kita hibahkan ke tukang bubur ayam.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI