Jika di pinggir-pinggir jalan mulai marak penjual timun suri, bisa dipastikan Ramadan telah datang. Yups, buah timun suri ini memang banyak diburu orang sebagai bahan pembuat takjil. Paling sering sih dibuat minuman es yang menyegarkan.
Saya pun tak ketinggalan untuk berburu timun suri demi mewujudkan keinginan membuat minuman segar yang kaya nutrisi. Tak sulit menemukan penjualnya, karena buah ini bak primadona di bulan Ramadan, terkenal dan ada di mana-mana. Kalau ada kuning-kuning ngumpul di pinggir jalan saat Ramadan, bisa dipastikan ada yang sedang jualan timun suri.
"Yang sebelah sini sudah matang nih Pak, kalau yang bagian bawah masih keras," ucap Bapak penjual timun suri.
Untungnya Bapak penjual cukup membantu saya saat memilih buah. Beliau juga cukup ramah melayani.
"Kalau yang itu sepuluh ribu saja, kalau yang paling kecil delapan ribu," ujarnya.
Akhirnya saya memutuskan membeli timun suri berukuran sedang dengan harga sepuluh ribu rupiah.
Timun suri termasuk jenis buah lokal. Walaupun namanya timun suri, buah ini ternyata tidak ada hubungan keluarga dengan mentimun yang selama ini kita kenal sebagai teman lalapan. Kata si Bapak penjual timun suri, buah ini dijamin bergizi tinggi, menyehatkan dan memang cocok bagi orang yang berpuasa.
"Kalau musim biasa selain Ramadan sih ada juga yang jual, cuman nggak seramai kalau puasa begini banyak yang nyari, padahal kan enak banget yak, seger banget buahnya," jelas Bapak penjual tersebut.
Nah, karena saya ingin membuat minuman es yang segar, tak lupa saya pun mencari biji selasih yang banyak dijual di warung sayur. Selasih selain melengkapi kesegaran, secara estetika juga bikin tampilan es timun suri jadi lebih menarik dan instagramable. Ehem...
Kini bahan-bahan untuk mengolah timun suri jadi minuman segar sudah saya siapkan. Apa saja sih?