Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mencoba Memahami Masih Padatnya Commuterline Saat PSBB

13 April 2020   14:13 Diperbarui: 13 April 2020   14:28 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber twitter resmi PT KCI @commuterline

Pagi yang horor bagi pengguna KRL Commuterline, Senin (13-04-2020). Antrean panjang dan keramaian di stasiun-stasiun, utamanya yang berada di daerah Bogor dan Depok dilaporkan oleh para penggunanya di media sosial sebagai suasana yang memprihatinkan. Beberapa stasiun yang diramaikan antrean penumpang antara lain Bogor, Cilebut, Bojonggede, Citayam hingga Depok.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta memang telah berlaku efektif mulai 10 April 2020 lalu. PT KCI pun telah mengumumkan penyesuaian waktu operasional KRL Commuter Line menjadi pukul 06.00-18.00 WIB.

Namun, tanggal 10 hingga 12 April kemarin adalah long weekend sehingga situasi bisa terkendali. Nah, tak mengherankan jika di awal pekan di hari Senin ini terjadi ledakan penumpang yang membuat petugas kewalahan. Itu karena pekerja yang harus tetap masuk kerja. Tidak ada WFH bagi mereka.

Foto-foto suasana pagi ini dan ragam komentar di grup Facebook pengguna KRL, twitter dan instagram, diwarnai perang pendapat antara yang pro dan kontra.

Di satu sisi ada yang menyalahkan para pekerja dan kantor yang tidak bisa stay di rumah aja, sementara di sisi lain memaparkan kenyataan bahwa memang mereka memadati stasiun bukan untuk jalan-jalan, tapi karena memang harus tetap bekerja di Jakarta.

Jalur dari Bogor ke arah Jakarta baik jalur Jakarta Kota maupun lintas Tanah Abang memang terbilang paling banyak penumpang dibandingkan jalur lain. Mengingat selain jarak tempuh yang lebih jauh, alternatif kendaraan umum dari wilayah Bogor tidak sebanyak Bekasi atau Tangerang.

"Saya juga pengennya di rumah WFH, tapi kerjaan kami tidak bisa WFH, memangnya kalau kalian sakit kalian bisa beli obat kalau kami yang kerja di farmasi tidak masuk kerja?" tulis salah satu netizen pengguna Commuterline.

Sumber twitter resmi PT KCI @commuterline
Sumber twitter resmi PT KCI @commuterline
Dilema dan simalakama. Inilah situasi yang tidak diinginkan siapapun dan jadi serba salah ketika suatu kebijakan diterapkan di lapangan. Saya paham jika PT KCI dari kemarin pasti ketar-ketir menanti datangnya hari Senin, berharapnya semua elemen masyarakat tidak berangkat kerja dan tidak menggunakan KRL. Tapi pada akhirnya terbukti suasananya sangat ramai di Senin pagi.

Dalam suasana begini, saling memahami adalah kunci. Stop bagi kalian yang suka mengumbar komentar di medsos menyalahkan para pekerja yang tetap berangkat kerja dan menyalahkan perusahaan yang tidak membuat kebijakan WFH. Sepertinya kacamata kalian perlu diperlebar sudut pandangnya.

Keramaian di Stasiun Depok (sumber tangkapan layar instagram @jktinfo)
Keramaian di Stasiun Depok (sumber tangkapan layar instagram @jktinfo)
Pahamilah bahwa berlakunya PSBB di DKI Jakarta tetap mengizinkan delapan sektor usaha untuk bekerja dan beroperasi seperti biasa. Itulah mereka para pekerja di sektor tersebut yang masih memadati KRL Commuterline untuk berangkat dan pulang kerja.

Mereka yang kerja di sektor kesehatan, selain petugas medis yang mungkin telah mendapat tempat menginap tersendiri, masih ada pekerja yang harus distribusi obat, jaga apotek dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun