Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Didi Kempot dan Corona yang Bikin Ambyar

11 April 2020   20:54 Diperbarui: 11 April 2020   20:55 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Konser Amal dari Rumah bersama Didi Kempot di KompasTV.

Halo sobat ambyar, apa kabar? Semoga baik-baik saja.

Btw, sebelumnya saya mau ngasih tahu. Saya nulis ini sambil mantengin Kompas TV yang sedang live Konser Amal dari Rumah menampilkan sang maestro Didi Kempot. 

Tepat jam 19.00 WIB tadi, Didi Kempot membuka konser dengan lagu "Stasiun Balapan". Sebuah lagu yang bagi saya sempat mengaduk-aduk perasaan karena dulu juga pernah kisah tersendiri dengan Stasiun Balapan dan Kota Solo. Eaaa...

Bicara tentang Didi Kempot, tentu semua orang akan mengaitkannya dengan patah hati dan remuknya perasaan yang bisa diistilahkan dengan kata "ambyar". Ya karena sebagian besar lagu Didi Kempot temanya tentang cinta yang kalau nggak kandas, kangen, dikhianati, sampai bertepuk sebelah tangan. Tapi di tangan Didi Kempot, semua kesedihan bisa dinikmati dengan joget.

Jika dikaitkan dengan pandemi corona saat ini, jumlah kaum ambyar sepertinya bakal meningkat pesat jumlahnya. Lha iya, kenapa tidak?

Sudah banyak terjadi rencana acara pernikahan gagal dihelat karena ada larangan kumpul-kumpul. Tapi yang begini sebenarnya masih untung, minimal masih bisa akad walau resepsi harus ditunda.

Eh, untung dari mananya juga ya? Wong resepsi gagal ya berarti rugi semua itu udah bayar katering, gedung, foto, perias dan segalanya. Ampun deh. Nikah sih iya, tapi ambyar juga kantong.

Nah, ada lagi kelompok yang masih dalam taraf rencana melamar dan punya impian akan menikah tahun ini. Aduh, ini calon pasangan hidup sudah di depan mata tapi nasib berkata lain. Apalagi kalau rombongan pelamar bakal datang dari luar kota atau bahkan luar pulau.

Memangnya ada gitu yang mau, pas datang melamar ke kota si gadis pujaan hati trus rombongan pelamar beserta keluarganya harus dikarantina dulu selama 14 hari? Belum selesai karantina, bisa-bisa calonnya keburu dilamar tetangga.

Kalau lamaran online gimana Bang?

Boleh juga. Tapi ya nggak tahu juga kapan nikahnya ntar. Sah dilamar mah iya, nikahnya yang belum jelas sepanjang corona masih betah meneror warga dunia. Benar-benar ambyar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun