Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

MRT Jakarta dan Dambaan Integrasi Antar Moda

22 Maret 2019   15:37 Diperbarui: 23 Maret 2019   08:02 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di Stasiun MRT (foto by widikurniawan)

"Ada nggak ya kendaraan ke Stasiun Lebak Bulus selain nggak pakai ojol?"

Yup, memang, tanpa kemudahan integrasi antar moda, MRT Jakarta tidak akan optimal berkembang. Warga mendamba bisa naik turun dan berganti moda dengan cepat. Namun sayangnya, hingga beberapa hari menuju beroperasi resmi, integrasi antar moda yang melibatkan MRT Jakarta masih belum terlihat ideal.

Dukuh Atas adalah kawasan yang disebut-sebut menjadi pusat integrasi antar moda transportasi di Jakarta. Stasiun MRT Dukuh Atas memang hanya beberapa langkah dari Stasiun KRL Sudirman dan Stasiun KA Bandara BNI City. 

Tapi ketika bicara kondisi saat ini, ketika kaki melangkah keluar dari Stasiun Sudirman di Jalan Blora, maka keriuhan lalu lintas yang didominasi ojek online yang mangkal menunggu penumpang, maupun penumpang yang tengah kebingungan menunggu ojol, akan sedikit mengacaukan definisi "integrasi antar moda".

Situasi di pintu keluar Stasiun KRL Sudirman yang mengarah ke Stasiun MRT Dukuh Atas (foto by widikurniawan)
Situasi di pintu keluar Stasiun KRL Sudirman yang mengarah ke Stasiun MRT Dukuh Atas (foto by widikurniawan)
Satu catatan lagi tentang Dukuh Atas, meskipun memiliki nama yang sama dengan stasiun MRT Dukuh Atas, halte Transjakarta Dukuh Atas 1 maupun Dukuh Atas 2 lokasinya lumayan berjauhan dan membutuhkan waktu tidak sebentar untuk mencapainya. 

Saya sendiri pernah menghitung waktu tempuh dari Stasiun Sudirman menuju halte Dukuh Atas 1 dengan berjalan kaki memerlukan waktu paling cepat 10 menit, itupun dengan langkah serba terburu dan mendapat bonus keringat bercucuran meski di pagi hari.

Inilah kolong jalan dari Stasiun Sudirman yang terintegrasi menuju Stasiun KA Bandara BNI City dan Stasiun MRT Dukuh Atas (foto by widikurniawan)
Inilah kolong jalan dari Stasiun Sudirman yang terintegrasi menuju Stasiun KA Bandara BNI City dan Stasiun MRT Dukuh Atas (foto by widikurniawan)
Satu lagi stasiun yang rencananya akan terintegrasi adalah Stasiun ASEAN, yang semula sempat dinamakan Stasiun Sisingamangaraja. Stasiun layang ini bersinggungan dengan halte Transjakarta CSW yang sempat menghebohkan karena letaknya dinilai sangat tinggi dan menyusahkan penumpang.

Meskipun jalur layang Transjakarta untuk rute Koridor 13 Ciledug - Tendean sudah lama beroperasi, tetapi halte CSW sampai sekarang belum difungsikan. Malah karena adanya pembangunan Stasiun MRT ASEAN yang hadir belakangan, halte CSW seolah menunggu adanya integrasi untuk akses penumpang.

Bahkan bulan lalu sempat dibuka sayembara desain prasarana integrasi halte CSW dan Stasiun MRT ASEAN. Mungkin karena saking pusingnya membuat jalan akses ke halte CSW, sehingga pihak Transjakarta sengaja melempar sayembara desain ke publik.

Namun, lebih baik terlambat daripada tidak. Semoga desain integrasi nantinya akan memberikan akses bagi penumpang dari Kebayoran Lama, Ciledug maupun dari arah Jalan Tendean untuk nyambung ke moda MRT.

Integrasi antar moda memang menjadi kunci. Sayangnya mayoritas Stasiun MRT dari Senayan hingga Bundaran HI tidak berdekatan dengan halte Transjakarta, maupun halte bus reguler. Ya maklumlah, kadang jarak 300 meteran saja kita sudah merasa 'mager' alias malas gerak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun