Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

MRT Jakarta dan Dambaan Integrasi Antar Moda

22 Maret 2019   15:37 Diperbarui: 23 Maret 2019   08:02 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga Jakarta dan sekitarnya sedang kena trending topic MRT Jakarta. Sejak tanggal 12 Maret lalu, uji coba publik berhasil menyedot antusiasme warga untuk meluangkan waktu menjajal MRT Jakarta.

Saya pun berkesempatan mencoba, bahkan beberapa kali. Pertama, merasakan di hari Minggu, 17 Maret 2019 ketika MRT lebih banyak didominasi warga yang ingin berekreasi. Sedangkan dua hari berikutnya saya mencoba ketika MRT beroperasi di jam dan hari kerja.

Wajah-wajah bahagia, antusias serta penuh kekaguman, terlihat mewarnai uji coba. Tak hanya penumpang, para petugas dari mulai security, cleaning service, petugas di gate tiket hingga petugas infromasi tampak menikmati suasana uji coba. Bertukar sapaan dan saling mengoper senyum.

Kehadiran MRT Jakarta memang menggairahkan. Para penumpang yang ingin merasakan uji coba rata-rata antusias mengabadikan momen tersebut. Foto-foto, selfie, ngevlog lalu mengupload ke media sosial adalah bukti bahwa penumpang generasi gadget menyambut baik hadirnya MRT Jakarta. 

Secara performa, rangkaian kereta MRT Jakarta cukup memuaskan publik. Baik dari segi kecepatan dan ketepatan waktunya. Kenyamanan di dalam kereta pun boleh dibilang berada di atas level KRL Commuterline maupun bus Transjakarta seri terbaru sekalipun.

Suasana uji coba publik MRT Jakarta (foto by widikurniawan)
Suasana uji coba publik MRT Jakarta (foto by widikurniawan)
Hanya saja sedikit catatan, suara petugas ketika menginformasikan sesuatu melalui pengeras suara di dalam kereta tidak terlalu jelas. Hal ini terbukti ketika MRT melintas di peralihan jalur bawah tanah menuju layang, dari Stasiun Senayan menuju Sisingamangaraja, suara petugas dengan 'halo-halonya' tidaklah cukup jelas terdengar. Berbeda dengan suara rekaman yang selalu menginformasikan setiap kali hendak berhenti di suatu stasiun, kualitas audionya sudah cukup baik.

Secara umum MRT Jakarta memang oke punya. Jakarta patut bangga memilikinya. Namun sebenarnya ada pertanyaan mendasar yang belum terlalu jelas terjawab, yakni bagaimana hadirnya MRT ini diikuti dengan integrasi antar moda transportasi?

Suasana di Stasiun MRT (foto by widikurniawan)
Suasana di Stasiun MRT (foto by widikurniawan)
MRT Jakarta hadir bukan untuk gaya-gayaan saja, biar dibilang modern. Lebih dari itu, hadirnya MRT Jakarta diharapkan mampu menambah pengguna transportasi umum dari beralihnya pengguna kendaraan pribadi. Jakarta yang selalu macet, diharapkan berkurang macetnya saat MRT datang menjadi andalan transportasi yang nyaman dan cepat.

Setelah sempat mencicipi uji coba, saya pun menjadi sasaran untuk bertanya mengenai MRT. Justru pertanyaan yang paling sering saya terima antara lain:

"Saya mesti naik dari mana?"

"Kalau abis naik KRL mau naik MRT enaknya nyambung di mana ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun