Sebuah keberuntungan bagi saya bila kini tinggal tak begitu jauh dari Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor. Hanya butuh sekitar 10 menit naik motor, saya pun bisa menyambangi stadion yang sempat mendapatkan penghargaan sebagai Stadium of The Year 2016 versi situs StadiumDB.com ini. Yup, tentu ikut bangga dong dengan Stadion Pakansari yang melalui voting publik berhasil masuk ke dalam peringkat 14 stadion terbaik dunia dan unggul dari beberapa nama stadion beken di Eropa.
Reputasi dunia dan lokasi yang strategis hanya "selemparan batu" dari Jakarta, membuat Stadion Pakansari Cibinong sangat pas jika dipercaya menghelat pertandingan cabang sepakbola di pesta olah raga negara-negara Asia, yakni Asian Games 2018. Bahkan pertandingan semi final dan final kabarnya akan digelar di stadion ini. Siap-siap nonton dong.
Bagi yang naik kendaraan umum bisa memiliih moda transportasi KRL Commuterline dan turun di Stasiun Bojonggede. Selanjutnya bisa naik angkot atau ojek ke Pakansari. Kurang lebih lima belas menit juga bisa sampai di tujuan. Tak perlu takut nyasar karena dijamin hampir semua warga Cibinong dan sekitarnya, serta para sopir kendaraan umum dan ojek sudah hapal di luar kepala posisi Stadion Pakansari.
Dukungan Warga untuk Asian Games 2018
Warga sekitar pun sudah terlihat antusiasmenya menanti laga Asian Games 2018. Ketika saya bertanya tentang kapan pertandingan sepakbola bakal digelar lagi di Pakansari, seorang pedagang di seputar stadion mampu menjelaskan dengan lancar.
"Ntar Asian Games Mas, pembukaan kan tanggal 18 Agustus, nah jadwalnya nanti lihat saja di internet," jelas pria pedagang minuman itu.
Pria tersebut memang kerap berdagang di seputar stadion, tetapi menjelang Asian Games 2018, Pemerintah Kabupaten Bogor telah melarang para pedagang kaki lima berjualan.Â
Sosialisasi dan razia terhadap keberadaan pedagang yang menggelar dagangannya di bahu jalan berjalan dengan lancar. Padahal sejak dua tahun belakangan, seputaran Stadion Pakansari selalu ramai oleh pedagang kaki lima, terutama di malam hari dan pagi saat akhir pekan.
"Saya mah nggak apa-apa, jualan agak jauh di sini juga laku-laku saja. Yang penting jadi bersih kan tetap senang kita, namanya juga nyambut tamu-tamu dari luar negeri," ucap pedagang tersebut.
Karena dilarang jualan ala kaki lima, Ia terpaksa ikut berjualan di sebuah warung permanen milik saudaranya. Tentu saja kerelaan para PKL untuk mengalah demi Asian Games 2018 menjadi bukti bahwa menyatukan energi untuk Indonesia adalah hal terpenting. Mereka para pedagang dan warga sudah semakin dewasa dan paham tentang makna menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu-tamu dari berbagai negara.
Toko, warung dan kafe di seputar stadion yang permanen dan berijin memang tetap bisa membuka lapaknya. Hal ini justru menjadi daya tarik tambahan bagi penonton yang hadir di Stadion Pakansari karena di area jalan dari arah SPBU Pemda yang berada di pertigaan Jalan Tegar Beriman hingga ke sepanjang Jalan Kolonel Edy Yoso Martadipura merupakan pusat kuliner yang berkembang pesat dengan makin menjamurnya rumah makan, kafe dan warung kuliner.
Nah, boleh juga usai nonton sepak bola langsung nongkrong minum kopi, atau kalau lapar bisa nyari makan dari mulai soto mie khas Bogor, sop ayam, bakso, nasi pecel, gudeg, ayam taliwang, masakan khas Sunda, mie kocok hingga steak. Komplit kan?
Kuliner lokal juga penting untuk mendukung ajang Asian Games 2018 loh. Karena ini adalah pesta besar, pesta yang tak hanya berada di dalam lapangan, tetapi menyangkut bersatunya energi dari seluruh warga, atlet, panitia dan juga pemerintah.
Jika di luar stadion telah siap menyambut Asian Games 2018, lalu bagaimana dengan persiapan di area Stadion Pakansari? Demi tampil prima sebagai salah satu venue sepak bola yang tentu akan banyak mendapat sorotan, Stadion Pakansari yang musim lalu menjadi kandang tim PS TNI (sekarang PS TIRA) di Liga 1, musim ini rela "berpuasa" demi renovasi agar tampil cantik sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
Menurut salah satu penjaga di pintu stadion, beberapa perbaikan yang dilakukan antara lain lapangan, penggantian kursi yang rusak, pencahayaan atau lampu, hingga renovasi  ruangan pendukung pertandingan di dalam stadion, termasuk toilet.
Beberapa kali digunakan tim nasional Indonesia di ajang seperti Piala AFF 2016, tentu saja Pakansari telah mendapat masukan dari tim negara lain yang bisa menjadi evaluasi dan fokus perbaikan untuk ajang sekelas Asian Games 2018.
Seperti halnya kondisi rumput yang pernah dikeluhkan oleh tim negara lain saat Piala AFF 2016, kita boleh berharap renovasi rumput menjelang Asian Games 2018 menjadikan aliran bola di permukaan lapangan lebih enak. Kabar baiknya berdasarkan intipan saya dari sela-sela pagar, rumputnya kelihatan hijau mulus.
Akun @stadionpakansari juga sempat mengunggah foto tentang fasilitas bangku tim cadangan (bench) di pinggir lapangan yang masih baru dan bahkan masih dibungkus plastik. Bayangkan nanti pemain dunia sekelas Son Heung-Min duduk di bangku tersebut saat membela Korea Selatan. Eh, nggak tahu juga ding, masak si Son malah duduk di cadangan? Pasti dia lebih enak dilihat saat menggocek bola di atas rumput hijau Pakansari. Yeah...
Layaknya tuan rumah yang akan menggelar hajatan, Stadion Pakansari didukung warga dan pemerintah pusat maupun daerah sudah semaksimal mungkin mempersiapkan diri. Segala fasilitas baru nan canggih (dan tentu saja mahal) tentu akan percuma begitu saja andai ada oknum-oknum jahil yang merusak.
So, bagaimana menjaga fasilitas keren ini adalah tugas bersama. Semoga pengelola Stadion Pakansari bisa membuktikan bahwa setelah event Asian Games 2018 pun stadion ini akan tetap eksis sebagai stadion kebanggaan warga Bogor dan sekitarnya, bahkan kebanggaan nasional.
Pun demikian bagi calon oknum pembuat onar di stadion, tolong ya dijaga kelakuannya. Jangan norak bro, wajah anda bisa viral tiba-tiba kalau masih bermental terbelakang dengan merusak fasilitas stadion misalnya. Malu dong.
Coba deh, sambil menghitung hari menjelang Asian Games 2018, kita resapi betul lirik theme song Asian Games 2018 berjudul Meraih Bintang yang dinyanyikan oleh Via Vallen. Biar energi kebanggaan kita makin terkumpul dan membuncah di dada..
Yo yo ayo... kita datang kita raih kita menang...
Kalau menang berprestasi
Kalau kalah jangan frustrasi
Kalah menang solidaritas
Kita galang sportifitas...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H