Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati "Taste of Macao", Lebih dari Sekedar Makanan

17 Juli 2018   21:40 Diperbarui: 18 Juli 2018   07:40 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chef Ragil melakukan demo masak

Sejarah panjang pendudukan Portugis dan ragam bangsa serta budaya yang mempengaruhi Macao sejak masa silam, menjadikan Macao sangat berwarna, termasuk dalam hal ini ragam jenis makanannya. Tak heran jika Macao dinobatkan sebagai Kota Kreatif Bidang Gastronomi oleh UNESCO. Sebuah pengakuan dunia terhadap warisan budaya kuliner khas Macao yang sangat kaya.

Menyambut predikat prestisius itu, telah diluncurkan kampanye "2018 Macao Year of Gastronomy" melalui upacara pembukaan yang berlangsung di Sai Van Lake Square pada 17 Januari 2018 silam. Wakil Direktur Jenderal UNESCO, Getachew Engida, mengatakan dalam sambutannya bahwa gastronomi bukan hanya merupakan bagian integral dari identitas budaya kota, tapi juga merupakan pendorong kuat pembangunan ekonomi berkelanjutan.

"2018 Macao Year of Gastronomy juga akan memberikan kesempatan bagi Macao untuk mengembangkan kerja sama regional dan internasional dengan mitra baik di dalam jaringan maupun di luar, memperkuat reputasinya sebagai pusat gastronomi," papar Getachew Engida.

Nah, sebuah pernyataan yang dibuktikan dengan memperluas gaung sampai ke Indonesia. Semoga konsep kota kreatif di bidang gastronomi bisa menular ke sini.

Harus diakui, Macao memang pantas menyandang predikat sebagai Kota Kreatif Bidang Gastronomi. Meskipun secara fisik luas wilayah Macao tak seberapa, tetapi siapapun seolah akan berkeliling dunia ketika menjajal berbagai macam makanan khas Macao. Makanan yang jika ditelusuri sejarah dan kisahnya, bisa jadi berasal dari berbagai penjuru dunia, tetapi di Macao lestari dengan cita rasa khasnya.

Itulah sebenarnya bagaimana memahami tentang gastronomi. Menikmati makanan sejatinya tak hanya tentang rasa di lidah.

Seperti halnya ketika saya mencicipi hidangan khas Macao. Saya tidak sekedar makan, tetapi saya juga melihat proses memasaknya, cara penyajiannya serta mendapat penjelasan tentang latar belakang sejarah dan budaya masyarakat Macao terhadap makanan tersebut. Sebuah paket komplit yang menawarkan sensasi lebih saat menyantap sebuah makanan.

Itu baru makanan Macao yang dimasak di Indonesia, bagaimana pula jika kita mencobanya langsung di Macao? Bisa jadi sensasinya kurang lebih sama ketika kita pergi ke suatu daerah di Indonesia dan mampir ke warung makan legendaris yang selalu saja membuat kita kangen dengan rasa dan suasananya.

 Ah, saya malah berandai, jika saja ada daerah di Indonesia yang bisa mengikuti jejak Macao sebagai pusat gastronomi. Hmm, kira-kira di mana ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun