Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rindu Ramadhan dan Rindu "Portable"

12 Juni 2018   07:27 Diperbarui: 12 Juni 2018   09:40 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by widikurniawan

"Sabar Pak, sabar..."

Kejadian serupa di bulan lain sudah sering saya lihat, dan penyelesaiannya tidak cukup  hanya menyabarkan orang-orang yang berkonfilk itu, tapi bisa lebih panjang lagi ceritanya. Lapar saat tidak puasa mungkin bisa memicu emosi berlebihan, tetapi lapar saat puasa seolah ikut mengendalikan hawa nafsu, emosi dan tindakan kita.

Maka suasana "selow" mana lagi yang akan kita rindukan selain di bulan Ramadhan?

---

Rindu adalah hak. Tidak rindu juga hak.

Menjadi hak seseorang pula, begitu pula saya, untuk merindukan Ramadhan. Namun, rupanya merindu Ramadhan itu berat. Bukan, bukan karena saya terpengaruh kata-kata "rindu berat" ala film anak muda tahun 1990 itu, bukan.

Jika kita bertanya, rindu apanya di bulan Ramadhan? Semestinya jawabnya adalah keseluruhan dari Ramadhan, bukan karena takjilnya, bukan karena kolak biji salaknya, bukan pula karena THR-nya.

Rindu parsial itu namanya. Bahkan mungkin hanya berupa rindu portable, rindu yang tak terinstal dalam hati.

Ah, tapi apakah saya berhak menghakimi level kerinduan seseorang? Sudah tentu jawabnya adalah cermin di kamar saya, tinggal saya perhatikan baik-baik dan saya renungkan dalam-dalam. Memang, rindu itu berat, menjadi perindu juga sama beratnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun