Pusat perbelanjaan Tanah Abang, Mangga Dua dan Thamrin City mungkin masih menjadi favorit belanja kebutuhan menjelang lebaran bagi warga sekitar Jabodetabek. Tapi bagi warga Cibinong, Kabupaten Bogor dan sekitarnya, ada sebuah tempat alternatif yang menawarkan barang-barang tak kalah dari ketiga tempat ikon di atas.
Ruko Anggada Indah atau lebih dikenal dengan Pasar Anggada yang terletak di Jalan Mayor Oking, Cibinong, sangat populer terutama oleh kaum ibu-ibu di Cibinong dan sekitarnya. Meskipun di Cibinong sendiri ada sebuah mal atau pusat perbelanjaan modern yang cukup ramai, tetapi keberadaan Pasar Anggada dengan segala kesederhanaannya justru tetap eksis di mata masyarakat.
Memang tampilan Pasar Anggada tampak biasa-biasa saja. Terdiri dari deretan kios-kios dan bukan berada dalam sebuah gedung bertingkat yang full AC layaknya pusat perbelanjaan di Jakarta. Luas keseluruhan Pasar Anggada pun tak seberapa dan tak akan bikin lelah bagi para suami yang menemani istrinya belanja di sini.
"Nggak kalah kok sama barang Tanah Abang, nggak capek juga belanja di sini," inilah yang biasanya dikatakan orang tentang Pasar Anggada.
Para pedagang di Pasar Anggada memang lebih banyak menjual produk fashion. Aneka kain atau tekstil juga banyak tersedia, mengingatkan saya pada reputasi Pasar Mayestik di Jakarta Selatan. Kain-kain yang dijual pun tak hanya dihitung meteran, ada pula kain yang dijual kiloan.
Kemudian pakaian untuk wanita jelas mendominasi mulai dari gamis, mukena, daster, pakaian santai, pakaian dalam, pakaian kerja dan lain-lain. Bagi yang sayang anak juga sangat mudah mencari toko yang menjual fashion khusus anak-anak, kalau nggak tahu tinggal tanya tukang parkir saja dia juga hafal kok. Tak perlu kita naik turun lift atau eskalator seperti halnya di gedung pusat perbelanjaan.
Menjelang lebaran, bagi yang rumahnya bakal diserbu keluarga yang akan berkunjung dan menginap, maka saatnya ganti seprei, bantal, guling, bed cover hingga karpet. Semua produk perlengkapan rumah tangga tersebut juga tersedia di Pasar Anggada. Harganya? Tak perlu poster berukuran besar dengan tulisan seperti "Diskon 50%", karena mau lebaran atau tidak harga di tempat ini dijamin memang miring.
Btw, sejak kapan ya istilah "harga miring" ini dikenal? Kok nggak ada istilah "harga lurus" atau "harga tegak"?
Eniwei, menjelang lebaran, terutama saat THR sudah meluncur ke dompet-dompet yang tadinya nelangsa dan penuh kehampaan, Pasar Anggada akan lebih ramai dari biasanya. Bagi yang datang ke tempat ini, siap-siap saja memborong.