Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Terpujilah Wahai Pencipta Es Pisang Ijo

1 Juni 2018   21:36 Diperbarui: 1 Juni 2018   22:18 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ada jenis minuman es yang berbeda secara konseptual dan memiliki karakter tersendiri, maka es pisang ijo adalah jawabnya. Bagaimana tidak? Di antara deretan minuman es buah yang beredar di negeri ini, seperti es jeruk, es kelapa muda, es duren, dan lain-lain, hanya buah pisang yang sangat tidak familiar ketika disebut hanya sebagai "es pisang" saja.

Buah jeruk amatlah mudah tinggal peras jeruk campur air dan es maka jadilah es jeruk. Kelapa muda apalagi, tinggal dibuka saja buahnya, sudah ada airnya dan tinggal kerok daging buahnya maka siaplah es kelapa muda yang segar.

Bagaimana dengan pisang?

Well, inilah mengapa saya harus memuji pencipta es pisang ijo. Minuman ini berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan dan sebagai "anak daerah", es pisang ijo mulai dikenal secara nasional. Sebagai sebuah sajian, es pisang ijo jelas tak bisa berdiri sendiri sebagai "es pisang" saja atau malah "es ijo" saja. Sebab yang membuat buah pisang menjadi "iceable" adalah ijo-ijonya yang berupa balutan adonan tepung berwarna hijau yang melalui proses pengukusan.

Es pisang ijo mewujud dari sebuah proses panjang yang tidak main-main menuju paduan yang menggairahkan. Ini jelas bukan es lugu-luguan macam anak kos membuat es buah yang tinggal potong-potong beraneka buah lalu cemplang-cemplung  di wadah berisi air, sirup, susu dan es. Tidak seperti itu. Minuman ini bukan berada pada level gampangan. Ya, kecuali bagi yang sudah expert.

Es pisang ijo berada pada kasta yang berbeda. Menciptakan sebuah adonan ijo untuk membalut buah pisang saja butuh ketrampilan khusus. Belum lagi membuat bubur tepungnya. Belum lagi jenis sirup berwarna merah yang konon untuk hasil terbaik dan terlezat harus menggunakan produk sirup tertentu yang hanya beredar di tanah Sulawesi saja. 

Maka es pisang ijo yang sudah menyeberang ke Pulau Jawa misalnya, harus berpuas diri menggunakan sirup terkenal berinisial M, yang meskipun merk ternama  dan iklannya berseliweran di televisi, tapi agaknya membuat sedikit perbedaan dalam hal cita rasa khas es pisang ijo yang sejati.

Penjual es pisang ijo kaki lima (foto: widikurniawan)
Penjual es pisang ijo kaki lima (foto: widikurniawan)
Tak perlu dijelaskan oleh pakar kuliner sekalipun untuk mengakui bahwa es pisang ijo memang cocok sebagai sajian berbuka puasa saat bulan Ramadan. Minuman ini sangat memenuhi syarat untuk menjadi favorit berbuka puasa. Pisang adalah buah sumber energi, maka seporsi es pisang ijo bisa langsung membuat energi kita balik lagi dan lebih segar.

Es pisang ijo jelas bukan sejenis minuman yang viral dadakan seperti halnya minuman impor dari tetangga sebelah. Minuman ini tak butuh viral medsos untuk menjadi populer, misal dengan minum es pisang ijo sambil kayang atau goyang tik tok di tengah jalan. Dia adalah warisan kuliner asli Makassar yang menasional dan patut dijaga. Maka siapa lagi yang akan melestarikan kalau bukan kita?

Meski istimewa dari segi citarasa, proses pembuatan dan tampilan yang "intagramable", jenis minuman ini jelas tidak menyombongkan diri sebagai minuman khusus golongan tertentu saja. 

Es pisang ijo kini sudah merambah waralaba kecil kaki lima di banyak daerah. Pelan tapi pasti, es pisang ijo berhasil melebarkan sayapnya dan makin dikenal sebagai penolong dahaga sekaligus sumber kekenyangan yang tokcer punya. Jadi? Belum pernah nyobain es pisang ijo? Aduh, kamu mainnya kurang jauh deh...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun