Sebagai pengguna rutin aplikasi ojek online saya sedikit mikir dengan tawaran ini. Jika penumpang pilih-pilih driver yang paling murah lah, paling keren motornya lah, paling ganteng lah atau apa lah, bisa dipastikan bakal lama dapatnya.
Penumpang biasanya mau yang terdekat dan lebih suka jika cepat dapat driver. Wong pada dasarnya penumpang belum kenal si driver, ya ngapain juga pilih-pilih? Siapa aja oke, yang penting setia .... #eh.
Menarik dicermati bagaimana kiprah layanan satu ini di hadapan duo raksasa Grab dan Gojek. Sebagai konsumen tentu saya senang-senang saja ketika punya banyak pilihan. Hadirnya Anterin sangat penting untuk menjaga supaya Grab dan Gojek tidak menjadi "keblinger" ketika mereka merasa hanya punya satu saingan dalam bisnisnya.
Namun, pertanyaan besar yang bahkan belum terbayang jawabnya adalah: apakah Anterin akan bernasib sama dengan startup angkutan daring "ikut-ikutan" yang umurnya sangat pendek akibat tak kuat bersaing dengan para raksasa?
Pernah dengar Blue-Jek, Top Jek, Lady Jek atau Jek yang lainnya? Mereka sempat sesumbar di awal tapi kemudian hilang tak berbekas gara-gara ngos-ngosan bersaing dengan pasukan hijau-hijau. Hanya "Oke-Jek" saja yang masih eksis dan tenar, itu pun karena mereka tidak nyata sebab hanya beredar di tayangan komedi situasi di Net-TV.
Apakah Anterin akan berumur pendek? Entahlah, semoga sih tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H