Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ini Lho Jembatan Emas yang Keren Banget

13 Desember 2017   07:15 Diperbarui: 13 Desember 2017   08:53 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bak adegan film-film Holywood, tiba-tiba perjalanan kami harus terhambat ketika memasuki sebuah jembatan megah.

"Waduh," cetus sopir yang membawa kami.

"Kenapa Bang?"

"Ndak bisa lewat kita, jembatannya terbuka..." ucapnya.

Antrean kendaraan yang menunggu saat ada kapal melintas di bawah jembatan (foto: widikurniawan)
Antrean kendaraan yang menunggu saat ada kapal melintas di bawah jembatan (foto: widikurniawan)
Dari kejauhan saya mencoba mengamati sebuah pemandangan yang luar biasa. Ya, luar biasa bagi saya, tapi mungkin biasa-biasa saja bagi abang sopir tadi. Rupanya di depan kami terdapat sebuah jembatan megah yang lantainya bisa diangkat! Ini mah keren banget! Seumur hidup saya belum pernah nemu yang begini, kecuali di film-film action bikinan orang barat.

"Jadi kita harus nunggu ya? Oke, nggak papa, justru asyik ini mah, saya mau lihat-lihat deh... di kampung saya enggak ada Bang..." kata saya.

Jembatan Emas namanya. Menghubungkan Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Memiliki panjang sekitar 700 meter lebih, jembatan ini memiliki sistem jungkit atau bascule untuk mendukung lalu lintas kapal di Sungai Batu Rusa menuju Pelabuhan Pangkalanbalam Pangkalpinang.

Kapal barang yang akan melintas (foto: widikurniawan)
Kapal barang yang akan melintas (foto: widikurniawan)
Jadi kalau ada kapal besar lewat, lantai jembatan akan diangkat, sehingga kendaraan yang akan melintasi jembatan harus berhenti terlebih dulu, menunggu hingga kapal lewat. Saat itu ada dua kapal barang yang hendak melintas saling berlawanan arah.

Rupanya saya tak sendiri terlihat kepo dan antuasias untuk menonton jembatan bisa dibuka begitu. Saat kendaraan bermotor berhenti untuk menunggu, banyak penumpang tampak turun dan memanfaatkan waktu untuk berdecak kagum dengan pemandangan di sekitar jembatan yang memang belum lama diresmikan ini.

Tak mengherankan jika banyak orang berselfie-ria. Jembatan Emas ini bisa dikatakan menjadi ikon wisata baru di Pulau Bangka.

"Kalau hari libur lebih ramai lagi, banyak orang foto-foto..." tutur seorang penjual cilok.

Ya, tak mengherankan juga apabila akhirnya ada tukang cilok, rujak dan penjual minuman yang sengaja datang berjualan karena tempat ini memang punya potensi pasar bagi mereka.

Menunggu dua kapal melintas ternyata hanya butuh sekitar 30 menitan. Setelah aman, lantai jembatan baru diturunkan, dan bagi saya melihatnya benar-benar keren. 

Pemandangan pelabuhan di sekitar jembatan (foto: widikurniawan)
Pemandangan pelabuhan di sekitar jembatan (foto: widikurniawan)

Jadi tempat ajang berfoto (foto: widikurniawan)
Jadi tempat ajang berfoto (foto: widikurniawan)

SInggah sejenak, ada tukang cilok lho... (foto: widikurniawan)
SInggah sejenak, ada tukang cilok lho... (foto: widikurniawan)

Pos penjaga dan kontrol jembatan (foto: widikurniawan)
Pos penjaga dan kontrol jembatan (foto: widikurniawan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun