Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

KRL Anjlok, Beginilah "Penderitaan" Para Penumpang

3 Oktober 2017   16:35 Diperbarui: 4 Oktober 2017   00:04 2576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama berlalu tepatnya tanggal 28 September lalu, diperingati Hari Kereta Api. Berarti masih hangat, sehangat kopi yang menemani saya tiap kali menulis artikel beginian. Tapi, belum sempat ikut mengucap selamat, ternyata malah saya duluan yang dapat kado pahit.

Selasa pagi, 3 Oktober 2017, seperti biasa saya naik KRL Commuterline dari Stasiun Bojonggede jurusan Angke dengan stasiun pemberhentian saya adalah Stasiun Sudirman, atau selemparan batu dari Stasiun Manggarai.

Boleh dibilang perjalanan termasuk lancar hingga Stasiun Tebet. Tapi selepas Tebet dan tinggal beberapa ratus meter menjelang Stasiun Manggarai, kereta tiba-tiba berhenti. Satu menit, dua menit, hingga lima menit, kereta tetap tak bergerak.

"Mohon maaf kereta anda saat ini sedang menunggu antrean masuk Stasiun Manggarai," kata announcer dalam kereta.

Bagi penumpang setia KRL, kata-kata itu terdengar biasa. Ya, memang sebuah situasi yang biasa ketika KRL dari arah Bogor tertahan ketika akan masuk Manggarai. Biasa itu mah... biasa...

Tapi menjadi luar biasa ketika ada bisik-bisik informasi bahwa ada sebuah KRL Commuterline anjlok di Manggarai.

Penumpang mulai gelisah, keringat bercucuran, dan muka-muka panik tampak bertebaran. Ada yang nge-WA istrinya, ada yang nge-Line rekan kantornya, ada yang nge-SMS istrinya rekan kantor, ada yang nyetatus di Facebook, ada pula yang nge-twit nanya-nanya ke akun @CommuterLine. Kalau sudah begini, menjadi pemandangan wajar jika jendela-jendela KRL mulai dibuka oleh penumpang. Gerah broh...

Menit demi menit berlalu, ketika kegelisahan makin memuncak, akhirnya pintu-pintu KRL pun terbuka. Semula saya pikir masinis yang membuka, tapi menurut gosip yang beredar, malah penumpang yang nekat menarik tuas darurat supaya pintu terbuka.

Segelintir penumpang terlihat mulai melompat turun. Karena tidak juga ada informasi yang memuaskan, segelintir penumpang itu pun mulai diikuti banyak manusia yang memutuskan akan berjuang dengan cara melompat turun dari kereta lalu berjalan menyusuri rel kereta yang penuh kerikil menuju Stasiun Manggarai.

"Hati-hati Pak, sudah tua jangan main lompat aja..." celetuk seorang penumpang.

"Awas Bu, pelan-pelan turunnya pegangan..." cetus yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun