Dulu, orang-orang mencari siapa the next Dian Sastrowardoyo yang patut disayang dan didambakan, dan para kandidat pun (meski sekedar kandidat) sudah lumayan beruntung kecipratan kue iklan dan diekspos ke sejumlah media. Meski pada akhirnya tidak ada satupun yang bisa dianggap sebagai pengganti sepadannya.
Era berganti dan kriteria bergeser, tiba-tiba muncul tiga nama Raisa, Isyana dan Chelsea Islan mengisi relung hampa pendambaan sosok wanita Indonesia yang layak didambakan. Hore, para jomblo pun bersorak.
Sekarang, tak peduli Raisa bakal masih eksis di dunia hiburan atau tidak, siap-siaplah akan muncul nama yang disebut sebagai the next Raisa. Kandidat yang sudah tertebak di awal bahwa akan sekedar menjadi kandidat karena memang Raisa bakal tak tergantikan dan terlalu indah serta dicintai (uhuukk...). Kandidat inilah yang diciptakan oleh semacam katakanlah perancang strategi marketing atau whatever lah istilahnya. Supaya khalayak penasaran bin kepo, supaya iklannya juga laris, supaya... ah sudahlah...
Yang jelas, belumlah akan reda dampak ekonomi akibat fenomena bernama Raisa. Lihatlah postingan di akun instagramnya, masih ada beberapa komentar spam "Sepatu ready 40rban" atau malah menawarkan "Iphone murah bisa dicicil". Mereka nyelip di antara komentar baper para netizen, mencoba mengail di genangan air mata para fans yang patah hati.
Atau bahkan dampak yang nyaris tak terpetakan dalam study ekonomi manapun. Seperti halnya seorang jomblo akut patah hati yang merasa perlu menenangkan diri di warung es kopi susu demi mendinginkan hati dan cuaca yang kadung panas. Lumayanlah, hitung saja berapa gelas es kopi susu dikalikan sekian ribu jomblo yang bakal menghasilkan keuntungan signifikan. Tak lupa es kopi susu difoto dan di-upload ke medsos biar makin ngetop dan laris.
Atau malah orang-orang yang rela begadang memproduksi meme untuk mengganti wajah pengantin pria dengan wajah mereka, lalu diupload ke mana-mana lalu beredarlah di medsos, lalu tertawalah mereka gembira lalu bersoraklah provider internet dan penjual kuota data, lalu... ah segitunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H