"Bapak ibu tetap di sini saja, supaya tidak berpencar-pencar. Nanti ada bus cadangan yang akan disediakan, tunggu saja ya..." ucapnya, sambil kemudian berlalu pergi lagi.
Sementara itu, beberapa puluh meter dari tempat kami yang terombang-ambing dalam ketidakpastian, di panggung utama acara "Ayo Mudik" terdengar kebahagiaan dengan berbagai hiburan seperti campursari, dangdut dan sebagainya. Sepertinya Bapak Menteri Perhubungan juga telah hadir di panggung utama.
"Dangdut melulu, ini kita butuh bus bukan dangdut..." cetus seorang ibu.
Akhirnya, kira-kira pukul 10.00 WIB, beberapa bus di barisan terdepan sudah dilepas oleh Menteri Perhubungan. Meriah sekali pelepasannya, diiringi klakson telolet yang membahana. Sementara, kami yang belum mendapatkan bus hanya bisa termenung memandang dari kejauhan.
Hingga, tibalah saat itu...
"Ayo! Ke sini semua, busnya sudah ada!"
Bergegas kami tergopoh-gopoh menuju ke arah yang ditunjukkan entah oleh siapa. Jaraknya cukup jauh juga, sehingga bagi yang membawa anak-anak kecil dan barang bawaan berat, lumayan merepotkan juga.
Ternyata memang sudah ada dua bus yang disediakan bagi kami, dan itu sudah cukup untuk menampung kami yang akan mudik ke arah Yogyakarta. Tempat duduk bus yang nyaman berformasi 2-3 dilengkapi dengan AC. Maka kami pun bersyukur mendapatkan bus yang cukup sejuk karena sempat dijemur di tempat parkir berjam-jam tanpa kejelasan sebelumnya.
Tidak lama kemudian bus berjalan dan bayang-bayang kampung halaman mulai terlihat kembali setelah sebelumnya sempat memudar. Secara keseluruhan, dalam perjalanan menuju Yogyakarta hari itu amatlah lancar dan tidak ada kendala kemacetan parah yang menghambat. Kondisi bus dan sopir pun amat prima membawa perjalanan dengan baik.
Catatan minus yang ada dalam program mudik gratis Kemenhub ini hanyalah semrawutnya pemberangkatan, dan dengan tulisan ini semoga pihak Kemenhub bisa mengevaluasi agar ke depan bisa berjalan lebih baik lagi.