Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Antara Citizen Journalism, Commuterline dan Smartphone

29 Oktober 2015   13:33 Diperbarui: 30 Oktober 2015   08:03 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Suasana penumpang menunggu kedatangan Commuterline (foto: widikurniawan)"][/caption]

Kehadiran smartphone di masyarakat Indonesia sudah dirasakan membawa pergeseran gaya hidup dan hubungan sosial. Ruang untuk kebebasan berekspresi dan berpendapat semakin besar. Fenomena maraknya smartphone pun seiring dengan munculnya sebuah fenomena terkait bernama Citizen Journalism.

Kini, siapapun bisa menjadi jurnalis meski tidak terikat dengan media mainstream. Media sosial adalah wadahnya. Warga bisa melaporkan banyak peristiwa baik di jalanan, di lingkungan sekitarnya dan sebagainya. Bentuknya bisa beragam, bisa tulisan panjang atau pendek sekedar cuitan di Twitter, hingga foto dan video. Dunia seolah tak berbatas dengan hadirnya smartphone dalam aktivitas Citizen Journalism.

Dalam lingkup yang lebih sempit, saya akan menyoroti praktik Citizen Journalism pada dunia perkeretaapian di Indonesia, lebih khusus lagi pada lingkup KRL Commuterline Jabodetabek. Moda transportasi massal ini tiap hari melibatkan ratusan ribu orang yang berinteraksi di dalamnya. Hiruk pikuk di stasiun, di dalam kereta, bahkan di jalur kereta kerap menimbulkan peristiwa-peristiwa penting.

Bagi saya sebagai pengguna Commuterline tiap hari, terkadang menjumpai suatu momen atau peristiwa yang menurut saya layak untuk dibagikan kepada orang lain. Kepadatan penumpang yang luar biasa atau gangguan perjalanan kereta, adalah informasi yang layak dibagikan.

[caption caption="(foto: widikurniawan)"]

[/caption]

Semangat berbagi dalam Citizen Journalism

Suatu ketika, di Stasiun Citayam kereta tidak kunjung berangkat sesuai jadwal. Padahal saat itu merupakan jam sibuk ketika penumpang hendak berangkat kerja ke arah Jakarta. Ternyata ada gangguan di sinyal masuk Stasiun Depok. Saya kemudian mengabadikan momen penumpukan penumpang di Stasiun Citayam dan meng-upload foto tersebut ke media sosial.

Tanpa diduga, seorang wartawan media online ternama kemudian menghubungi saya via telepon. Dia mewawancarai saya sebagai narasumber yang melihat dan merasakan langsung dampak gangguan kereta tersebut.

Usai wawancara, beberapa menit kemudian muncullah berita di media online tersebut. Lengkap dengan foto dan nama saya tertera di situ. Rasa senang dan bangga tentu saya rasakan, tapi lebih dari itu, foto tersebut mungkin bermanfaat bagi banyak orang lain yang hendak menggunakan Commuterline. Bisa jadi mereka memilih alat transportasi lainnya karena tahu ada gangguan perjalanan Commuterline.

Hal ini juga menjadi bagian partisipasi dari seorang warga seperti saya agar pihak pengelola Commuterline terus mengupayakan perbaikan demi kenyamanan pengguna. Inilah hasil yang diharapkan dari sebuah Citizen Journalism, semangat berbagi yang bermanfaat.

[caption caption="(foto: widikurniawan)"]

[/caption]

Bertukar info melalui foto

Selain untuk publik, terkadang saya pun diminta mengabarkan kondisi di stasiun antar teman sesama pengguna Commuterline. Kerapkali rekan saya menanyakan bagaimana kondisi Stasiun Sudirman ketika saya berada di sana pada saat jam pulang kerja antara pukul 5 sore hingga 7 malam.

Saya hanya butuh memotretnya menggunakan smartphone dan membagikan foto tersebut lewat aplikasi pesan. Jika saya hanya mengatakan padat atau sepi saja tanpa gambar, tentu dia bisa kurang yakin. Dari foto itulah rekan saya bisa menilai sendiri bagaimana situasi kepadatan di Stasiun Sudirman. Jika memang terlalu padat, dia bisa mencari alternatif transportasi lainnya.

[caption caption="(foto: widikurniawan)"]

[/caption]

Kereta, objek menarik untuk diabadikan

Bagi saya, kehidupan seputar Commuterline amatlah menarik ketika diabadikan melalui foto. Tidak terasa, foto-foto bertema Commuterline di akun Instagram saya lebih banyak dibanding tema lainnya. Momen ketika penumpang menanti kereta, momen ketika para pekerja berangkat usai Subuh ketika matahari belum muncul dan ragam momen lainnya. 

Kereta dan Commuterline selalu menjadi objek yang fantastis untuk dibagi. Rekan-rekan saya di daerah lain yang tidak terjangkau Commuterline atau bahkan kereta, kerap memberikan apresiasi positif. Bahkan ada yang seumur hidupnya belum pernah naik kereta menyatakan ingin naik kereta jika berkunjung ke Jakarta.

Smartphone, senjata andalan Citizen Journalism

Membawa smartphone saat melakukan perjalanan dengan Commuterline bagi saya sangat penting. Tak bisa dipungkiri, smartphone menjadi senjata andalan untuk mempraktekkan Citizen Journalism dan berbagi informasi. Selain itu, sebagai alat komunikasi sekaligus hiburan, membawa smartphone dalam perjalanan akan memberikan ketenangan sendiri.

Namun, tentunya tidak semua smartphone mumpuni untuk segala hal yang kita ingin lakukan. Bayangkan betapa repotnya jika saya membawa beberapa smartphone yang masing-masing hanya unggul di fitur tertentu. Misalnya yang hasil fotonya bagus saja, yang lain lemot. Atau hanya unggul daya tahan baterai saja tapi yang lainnya standar.

Dua smartphone jagoan dari Sony Xperia™

Bicara fungsi komunikasi, hiburan serta foto untuk kepentingan Citizen Journalism, tampaknya dua rilisan anyar dari Sony Xperia™ ini patut dilirik. Sony Xperia™ telah meluncurkan dua smartphone andalan terbaru, yaitu Xperia™ M5 Dual dan Xperia™ C5 Ultra Dual. Keduanya memiliki fitur kamera yang bisa bikin orang berdecak kagum.

Xperia™ M5 Dual

Bayangkan saja Xperia™ M5 Dual memiliki kemampuan kamera hingga 21,5 megapiksel, ISO 3200, fokus otomatis hybrid, zum gambar jelas 5x, pendeteksi pemandangan otomatis, dan perekaman video 4K. Sudah pasti kegiatan memotret dan merekam video dalam rangka hobi atau Citizen Journalism bakal berjalan lancar. Tentu tidak lucu ketika ada momen penting terlewat begitu saja atau hasilnya blur.

Fokus Otomatis Hybrid menghasilkan fokus yang cepat dan akurat. Ini penting bagi saya yang suka memotret kereta, karena situasi di dalam kereta dan stasiun selalu cepat bergerak. Saat menggunakan smartphone biasa, saya bahkan kerap menyesal karena kehilangan momen penting.

Kamera sekunder  Xperia™ M5 Dual memiliki resolusi hingga 13 MP yang dilengkapi fitur Mode HDR (High Dynamic Range). Keunggulannya saat selfie kita tidak perlu merisaukan backlight atau cahaya latar yang mengganggu. Dengan kamera semacam ini kita mau selfie dengan kereta juga hasilnya pasti keren.

Xperia™ M5 Dual dibekali layar 5” Full HD yang tajam dan terang. Desainnya tipis hanya memiliki ketebalan 7.6 mm dan berat 143 gram. Cocok bagi pengguna smartphone di tranasportasi massal seperti bis atau kereta. Pasti nyaman dalam genggaman satu tangan, sementara tangan lainnya bisa digunakan untuk berpegangan ketika berdiri.

Prosesor Octa-core 64-bit MediaTek helio X10 adalah jaminan performa Xperia™ M5 Dual yang sangat cepat ketika menjalankan banyak aplikasi secara bersamaan. Didukung RAM sebesar 2 GB tentu saja akan membuat pengguna leluasa saat multitasking. Bayangkan ketika kita asyik browsing di dalam kereta lalu ada momen penting yang harus diabadikan. Saya kerap gagal mendapatkan momen karena smartphone tidak cepat dan responsif ketika berpindah aplikasi secara tiba-tiba.

Xperia™ M5 Dual juga mendukung koneksi super cepat 4G LTE karena dilengkapi modem 4G/LTE Cat4 yang terpasang di dalamnya. Tak perlu lagi khawatir foto yang sudah diambil malah gagal diupload karena internet di smartphone kita lelet.

Fitur menakjubkan dari Xperia™ M5 Dual lainnya adalah desain yang kedap air atau waterproof. Melindungi pengguna dari air serta partikel debu, bahkan bisa tahan di kedalam air 1,5 meter selama 30 menit. Ini jelas cocok sekali dengan saya pada musim hujan kerap menjumpai hujan usai turun dari kereta.

 Xperia™ C5 Ultra

Nah, itu baru satu smartphone lho, ada satu lagi yang perlu kita bahas yakni Xperia™ C5 Ultra Dual. Ini juga bakal memanjakan pecinta foto karena kamera utamanya ada di depan dan di belakang. Wow!

Kedua kameranya bahkan memiliki kemampuan yang sama dengan resolusi 13 megapiksel. Mau selfie atau mau ambil gambar peristiwa bernilai berita tentu akan menghasilkan gambar yang tajam. Smartphone ini juga menghadirkan fitur Otomatis Superior untuk kamera belakang dan kamera depan. Kamera akan mendeteksi pemandangan dan menyesuaikan setelan agar sesuai. Bagi saya, ini memudahkan karena tidak perlu repot menyesuaikan settingan kamera saat suatu momen muncul. Di malam hari juga tak perlu khawatir gambar yang diambil kurang maksimal.

[caption caption="(foto: widikurniawan)"]

[/caption]

Seperti foto di atas yang saya ambil ketika Stasiun Sudirman mengalami pemadaman listrik. Suasana menjadi gelap meskipun aliran listrik untuk kereta tetap hidup. Gambar yang saya ambil mestinya dapat menjadi lebih maksimal secara kualitas meskipun minim cahaya. Sayangnya saat itu saya belum memiliki Xperia™ C5 Ultra Dual untuk hasil foto maksimal dalam situasi seperti ini.

Tampilan 6” Full HD pada Xperia™ C5 Ultra akan menghasilkan ketajaman dan kontras yang menakjubkan. Ditunjang layar yang besar dengan desain elegan, pastinya tidak akan memalukan ketika digenggam dan dilihat banyak orang. Pasti lebih gaya.

Meskipun harus tetap waspada terhadap aksi kejahatan seperti copet, tetapi menurut pengamatan saya copet justru tidak akan memilih gadget yang ukurannya besar untuk dijadikan sasaran. Selain lebih mencolok, si korban biasanya akan lebih menyadari ada bahaya ketika membawa gadget berukuran besar. Jadi kesimpulannya Xperia™ C5 Ultra ini pastinya pas sebagai teman dalam perjalanan naik Commuterline.

Seperti saudaranya Xperia™ M5 Dual,  Xperia™ C5 Ultra juga mudah digunakan untuk mengirim teks hanya dengan satu tangan. Cukup geser jari secara diagonal untuk mengaktifkan mode mini dan mengecilkan layar menjadi 4”. Praktis kan? Dalam kondisi padat berdiri dalam Commuterline dijamin kita masih bisa beraktivitas lewat smartphone sambil tangan lainnya tetap kuat berpegangan.

Smartphone ini juga memilik daya tahan baterai yang panjang. Bisa sampai dua hari, bayangkan itu. Xperia C5 Ultra memiliki mode siaga bertahan empat kali lipat. Aplikasi dan fungsi di ponsel akan dimatikan saat kita tidak menggunakan layar, tetapi kita masih bisa menerima panggilan, pesan teks, alarm, dan notifikasi aplikasi dipilih.

Saya kerap mengalami baterai sudah lemah ketika ada momen menarik di depan mata. Apa yang saya lakukan? Hanya bisa terdiam pasrah. Namun dengan mode pemakaian diperpanjang di Xperia™ C5 Ultra, waktu penggunaan bisa bertambah hingga 14%.

Pada mode stamina ultra, kita juga bisa memaksimalkan daya baterai. Mode ini akan membatasi ponsel agar memprioritaskan fungsi utama, seperti panggilan dan SMS saja. Ini juga sangat penting bagi saya karena keluarga saya kerap memantau perjalanan saya saat pulang kerja.

“Sampai di mana Mas?” pesan ini biasanya dikirim istri saya saat saya masih dalam Commuterline.

“Depok Baru,” jawab saya.

“Tolong nanti mampir beli martabak ya?” pinta istri saya.

Sampai di rumah, saya tidak membawa martabak karena pesan terakhirnya tidak pernah saya baca akibat smartphone saya terlanjur mati akibat baterai habis. Tidak perlu saya tulis kejadian selanjutnya setelah itu, hehe. Sebenarnya hal-hal seperti ini bisa dihindari ketika kita memiliki smartphone yang memiliki daya tahan baterai luar biasa.

Apapun pilihannya, baik Xperia™ M5 Dual dan Xperia™ C5 Ultra Dual pastinya cocok bagi pengguna bertipe seperti saya. Dan bahkan bagi pengguna tipe apapun karena smartphone tersebut memang bisa memuaskan siapapun dari sisi apapun.

----

Sumber pengetahuan dan gambar produk: http://www.sonymobile.com/id/

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun