Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

TMII: Memupuk Indonesia, Merawat Indonesia

24 Maret 2015   19:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:06 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_374726" align="aligncenter" width="600" caption="Foto by widikurniawan"][/caption]

Sekelompok anak-anak berusia kisaran 10 tahunan tampak tergesa-gesa berjalan sambil membawa buku catatan. Seseorang di antaranya menunjuk ke sebuah arah sambil mengajak rekan-rekannya.

“Ayo habis ini kita ke sana, kita belum ke Kalimantan Barat,” cetus anak perempuan berambut sebahu itu.

“Iya, pokoknya kita harus berhasil kunjungi seluruh provinsi,” timpal yang lainnya.

Saya yang berpapasan dengan rombongan kecil itu hampir saja tertabrak tubuh salah seorang dari mereka. Terasa benar anak-anak itu bersemangat untuk menjelajahi “seluruh Indonesia”.

Cuaca hari itu, Sabtu 21/3/2015 siang, untungnya cukup cerah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Sehingga wajah-wajah pengunjung juga memancarkan aura ceria saat menjelajahi isi Indonesia di TMII. Mereka datang berombongan dengan bus besar, kendaraan pribadi hingga menyewa angkot, ada pula yang naik kendaraan umum. Ada rombongan sekolah dari PAUD hingga SMA, ada grup anak kuliahan, grup karyawan hingga keluarga. Sedangkan saya saat itu hanya berdua dengan anak lelaki saya.

“Ayah, ayo kita ke rumah Aceh,” celetuk anak saya yang baru berumur lima tahun.

Rupanya rumah Aceh sangat membuatnya terkesan ketika sebelumnya saya pernah mengenalkannya di sebuah buku Atlas Indonesia dan Dunia. Makanya ia pun sangat antusias ketika saya berkata bahwa ada rumah adat Aceh di TMII.

Kami pun mengunjungi anjungan Provinsi Aceh yang begitu elok dengan rumah-rumah tradisional serta pesawat Indonesian Airways yang terparkir sebagai monumen bersejarah. Tertulis pada badan pesawat Dakota RI-001 itu sebuah kalimat “Sumbangan Rakjat Atjeh”. Inilah pesawat cikal bakal penerbangan niaga pertama di Indonesia yang dibeli dari kumpulan sumbangan rakyat Aceh pada era Presiden Soekarno. Sebuah tonggak penanda sejarah penting awal kemajuan Indonesia yang didorong peran serta rakyat Aceh.

[caption id="attachment_374727" align="aligncenter" width="600" caption="Foto by widikurniawan"]

14271985911953674907
14271985911953674907
[/caption]

Terus terang, mengunjungi TMII untuk kali kedua dalam hidup saya, setelah pertama dulu masih anak ingusan dan kini telah membawa anak, membuat saya berdecak kagum dan seolah inilah pengalaman pertama saya datang ke TMII. Sebelumnya saya sempat berpikir bahwa wajah TMII akan menua seiring usia yang menuju genap 40 tahun. Tapi apa yang saya lihat membuktikan sebaliknya, TMII ini sungguh menakjubkan dan layak dikunjungi oleh siapapun yang mengaku orang Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun