Sering kali perusahaan dipusingkan dengan nilai aset dalam laporan keuangan yang tidak mencerminkan harga sesungguhnya. Ini terjadi karena aset perusahaan dicatat berdasarkan harga perolehannya. Harga bangunan pabrik yang dibeli Rp 20 miliar tetap akan dicatat sebagai Rp 20 miliar dikurangi akumulasi penyusutan (misal akumulasi Penyusutan Rp 10 M), maka aset tersebut dicatat nilainya Rp 10 miliar. Meskipun saat ini harga di pasaran nilainya sudah Rp 50 miliar tetap akan dicatat seharga Rp 10 miliar.
Pencatatan yang tidak mencerminkan nilai sebenarnya ini seringkali menyulitkan perusahaan untuk mengambil pinjaman ke bank dan meyakinkan klien akan kemampuan Perusahaan. Untuk mengatasi hal ini, dimungkinkan untuk melakukan revaluasi aset. Kendala yang terjadi adalah bahwa selisih lebih nilai revaluasi (dalam kasus di atas Rp 50 M - Rp 10 M = Rp 40 M) adalah obyek Pajak dengan tarif 10%. Terkait Revaluasi aset, Ditjen Pajak memberikan insentif berupa pemotongan atau diskon tarif menjadi 3% apabila dilakukan pada tahun 2015 (mirip early bid ya ) dan 4% untuk Januari s.d Juni 2016 lalu menjadi 6% untuk periode Juli-Desember 20016. Tahun 2017 tarif kembali normal menjadi 10%. Menarik bukan? Dalam kasus di atas perusahaan bisa menghemat pajak secara legal sebesar Rp 2,8 miliar apabila melakukan Revaluasi aset pada tahun 2015.
4. Diskon 50% atas sanksi Administrasi terkait hasil pemeriksaan
Untuk menguji kepatuhan Wajib pajak, Ditjen Pajak melakukan pemeriksaan Pajak. Hasilnya bisa terjadi diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang bayar (SKPKB) untuk menagih Pajak yang masih harus dibayar. Komponen yang ada dalam SKPKB meliputi Pokok Pajak dan Sanksi administrasi. Apabila Terhadap Wajib Pajak pada tahun 2015 diterbitkan SKPKB, Ditjen Pajak akan memberikan diskon sanksi administrasi sebesar 50%. dengan syarat Wajib pajak membayar pokok Pajak pada tahun 2015 dan tidak mengajukan upaya keberatan.
Tahun 2015 tinggal sebulan lagi, sangat disayangkan apabila Wajib Pajak/Pembayar Pajak tidak memanfaatkan fasilitas dan insentif yang diberikan oleh Pajak.
Ayo Manfaatkan Pajak Great Sale 2015, mari berhemat dengan legal.
Â
Disclaimer : Tulisan ini adalah pendapat pribadi penulis, tidak mewakili institusi manapun
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H