Langkah yang dapat diambil seperti pemberian pelatihan kerja, pelatihan kewirausahawan, mempermudah investasi, sertifikasi keahlian, beasiswa sekolah, penyesuian kurikulum sekolah dengan dunia kerja, dan meningkatkan peran perempuan dalam perekonomian.
Selain permasalahan yang telah diulas diatas, masih banyak hal lain seperti ketersediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan, perumahan, sanitasi, keamanan, politik, lingkungan dan lain sebagainya. yang dapat dikaji dari proyeksi. Namun demikian, diperlukan waktu dan kajian yang mendalam untuk membahasnya satu per satu. Pada akhirnya keberhasilan tujuan penyusunan proyeksi tergantung pada tiga hal.Â
Pertama, asumsi yang ditetapkan benar terjadi, dalam hal ini TFR dan IMR. Perlu evaluasi secara berkala terhadap capaian kedua asumsi tersebut agar sesuai dengan skenario yang ditetapkan. Kedua, pemangku kepentingan benar-benar menggunakan angka proyeksi sebagai dasar pengambilan kebijakan.Â
Ketiga, kebijakan yang diambil benar-benar efektif serta komperansif dalam mengatasi permasalahan yang akan terjadi. Akhir kata, semoga dengan diluncurkannya Buku Proyeksi Penduduk 2015-2045, dapat membuat kebijakan yang diambil menjadi lebih baik dan pada akhirnya kesejahteraan untuk seluruh penduduk dapat terwujud.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI