Mohon tunggu...
Widi Handoko
Widi Handoko Mohon Tunggu... Konsultan - Statistisi Ahli Muda

Data untuk kita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pekerjaan Terberat di Dunia

2 Desember 2017   17:51 Diperbarui: 2 Desember 2017   18:04 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah saya menonton video singkat tentang interview suatu pekerjaan.

Dalam video tersebut ada beberapa pelamar yang diwawancarai oleh seorang HRD.

Sebagaimana wawancara pekerjaan pada umumnya, sang pelamar diberitahu apa pekerjaan yang sedang lowong.

Sang HRD pun menjelaskan satu per satu rincian pekerjaan tersebut.

Pekerjaan tersebut menuntut dedikasi yang tinggi dan memiliki jam kerja yang panjang. Dalam sehari, bisa kerja hingga 16 jam. Tidak ada libur, tanggal merah pun tetap kerja, bahkan hari raya pun tetap kerja.

Diharuskan siap siaga kapan pun ketika klien membutuhkan.

Harus memiliki keterampilan komunikasi yang bagus dan sabar terhadap permintaan klien.

Selain itu harus memiliki pengetahuan tentang kesehatan, mampu mengerti kebutuhan klien tanpa diminta.

Bersifat humoris agar klien tidak jenuh.

Setelah menjelaskan tuntutan pekerjaan, HRD bertanya kepada pelamar tentang gaji yang pantas didapat dari pekerjaan seperti itu?.

Banyak pelamar yang menjawab gaji yang tinggi, bahkan ada pelamar yang enggan mendapatkan pekerjaan tersebut walau digaji berapapun.

Setelah pelamar menyampaikan pendapatnya, HRD menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut tidak ada gajinya sama sekali.

Tertawa, tidak percaya begitu kebanyakan pelamar setelah mendengarkan penjelasan HRD. Mana ada orang yang mau melakukan pekerjaan seberat itu namun tidak dibayar sepeser pun.

HRD pun melanjutkan penjelasannya, bahwa di dunia ini banyak sekali orang yang melakukan pekerjaan ini, milyaran jumlahnya.

Orang itu ada Ibu.

Terhenyak, pelamar menangis mengingat kebaikan ibu mereka. Seakan baru tersadar betapa besar perjuangan ibu meraka selama ini.

Begitulah kurang lebih video inspiratif yang saya tonton.

Sungguh pekerjaan terberat di dunia telah ibu lakukan demi anaknya. Namun sering anak tidak menyadarinya. Seorang ibu memang tidak banyak mengharap kepada anaknya, namun tugas anak berbakti kepadanya.

Tidak ada ibu yang sempurna, namun kasih sayang ibu kepada anaknya melebihi purnama.

Dan ingatkah kita bahwa "surga ada di telapak kaki ibu", sebuah hadits kata kiasan yang bermakna begitu wajibnya seorang anak untuk berbakti kepada ibu.

Mari, kita berikan bakti terbaik untuk ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun