Pandemi Covid-19 ini memunculkan persoalan baru kepada kesehatan mental masyarakat. Karena adanya Covid-19 ini, dilakukan tindakan untuk mengurangi angka melunjaknya Covid-19 ini, salah satunya pembatasan sosial, atau yang seringkali kita sebut dengan PSBB.
Pembatasan sosial berpengaruh kepada kesehatan mental karena manusia harus adaptasi kebiasaan baru, atau yang seringkali kita dengan "new normal". Jika sebelum pandemi biasa berinteraksi langsung, situasi saat ini menyebabkan kita tiba-tiba harus dibatasi saat berinteraksi.
Situasi ini tidak mudah, terlebih suasana penuh ketidakpastian memunculkan cemas, khawatir, ketakutan, stres dan depresi. Kondisi mental menjadi lebih rentan atau labil.
Apalagi dengan dilaksanakannya daring, tentu saja penggunaan internet meningkat. Sebab, pembatasan sosial membuat internet sebagai bagian penting aktivitas masyarakat sampai menimbulkan candu, yang salah satunya karena seseorang sering mencari informasi terkait Covid-19.
Selain itu, para pelajar pun kecanduan terhadap gim online. Sebab, kondisi memaksa kita harus banyak beraktivitas di rumah, menjadikan waktu untuk menyalurkan hobi bermain gim online menjadi lebih banyak.
Kalau ini berlangsung terus-menerus bisa mengakibatkan kelelahan, perhatian berlebihan terhadap sesuatu, dan menurunnya kesadaran terhadap sekitar. Apalagi kita seringkali menghabiskan waktu di dalam rumah. Maka dari itu, kita sendiri sebaiknya mencari cara agar di dalam rumah tidak terpacu penggunaan handphone. Mengenali diri sendiri dan mengetahui bagaimana cara "self healing" di dalam rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H