Mohon tunggu...
Prasasti Arti Widiastuti-wunder
Prasasti Arti Widiastuti-wunder Mohon Tunggu... -

- TKI di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wunderschoen Bayern

11 Agustus 2014   01:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:53 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Danau yang diapit oleh gunung-gunung itu begitu indah dan romantis, ada beberapa pelabuhan disekitar danau, dan dari pelabuhan-pelabuhan tersebut anda dapat mendaki gunung atau sebaliknya dari puncak gunung berjalan turun menuju pelabuhan tersebut. Ada satu pelabuhan yang bentuknya terlihat seperti setengah pulau dan disana ada gereja Saint Bartholomae, dibelakang gereja itu berdiri gunung-gunung tandas yang diselimuti salju abadi,tinggi pegunungan itu lebih dari 2700 meter, Gunung König dan tujuh orang anak begitu diceritakan oleh guide yang ada di kapal ini, Gunung-gunung tersebut telah menelan 100 korban jiwa, mereka yang berusaha menaklukan gunung-gunung tersebut, jadi disaran jika ingin ke saint Bartholomae lebih nyaman naik kapal.

Untuk mencegah polusi dan mengurangi emisi, kapal-kapal yang beroperasi di danau tersebut bertenaga listrik, dan menurut guide itu boleh juga berenang di danau ini, tapi suhunya meski summer hanya 14 derajat. Ada sebuah anekdot, seorang raja yang berenag di danau ini, setelah keluar dia mengkeret, mengecil dan berubah menjadi pangeran, karena terlalu dingin. Diakhir ceritanya, si guide memaikan saxaphone, untuk mendemonstrasikan, bagaimana gunung-gunung tersebut memantulkan musik yang dia mainkan, seolah gunung-gunung tersebut juga memainkankan saxaphone. Setelah selesai mengamen, dan para pendengar di kapal ini bertepuk tangan,guide itu mengedarkan topinya meminta sumbangan sama seperti di Indonesia.

Perjalanan mengelilingi danau ini sekitar satu setengah jam, tapi tanpa berhenti di pelabuhan- Pelabuhan yang ada. Kami harus menghemat waktu, seperti biasa bus umum hanya sampai jam tujuh malam, sementara saat ini sudah jam lima sore, jadi kami harus segera mengejar bus dan kembali ke Inzell.

Salzburg

Kemarin seharian beristirahat setelah mengunjungi Berchtesgaden, masih ada 2 hari lagi sebelum kami kembali ke Aachen. Hari ini kami berkemas dan akan berangkat ke Salzburg kota imut di Austria yang berada didekat perbatasan Jerman, kota terakhir tujuan kami. Dari Inzell kami berangkat jam 7 pagi, kami naik bis tujuan Bad Reichenhall dari stasiun ini kami naik kereta ke stasiun Freilassig dan dari sini kami naik kereta ke Salzburg, Sekitar satu setengah jam lamanya perjalanan.

Hotel tempat kami menginap ada didekat Schloss Mirabell atau istana Mirabell, dari central stasiun Salzburg, kami harus naik bis sekitar 20 menit. Salzburg termasuk kota yang mungil, dapat berjalan kaki mengelilingi kota dengan nyaman. Ketika kami sampai dihotel, belum waktunya check in, tapi petugas hotel yang ramah memperbolehkan kami check in dan menaruh barang bawaan kami.

Hari ini mendung dan benar saja seperti diramalkan hujan gerimis, tapi mengingat waktu kami yang sangat terbatas, jadi sambil berhujan-hujan menikmati kota salzburg.

Tujuan pertama adalah Schloss Mirabell, Istana yang cantik ini dulu dibuat untuk simpanan pemuka greja katolik di abad 16, saat ini istana ini dipakai untuk kantor administrasi publik, istana ini sangat romantis dan memiliki taman bunga yang indah, dengan dekorasi air mancur yang membuatnya semakin cantik , bagi yang hoby selfie, lokasi yang tepat buat berpose.

Setelah puas menikmati Schloss Mirabell, kami berjalan menuju ke old town Salzburg. Meskipun petualangan kami hari itu diiringi hujan rintik-rintik, tapi kami tetap berusaha menikmati kota Salzburg. Kota Salzburg sangat unik, ada gang-gang kecil yang tersembunyi yang akan membawa anda ke bagian lain, atau jalan lain dan di gang-gang tesebut terdapat toko-toko imut, jika anda pernah ke Venedig, gang-gang di kota tua salzburg mirip dengan gang-gang di Venedig tapi tentu venedig lebih rumit dan lebih banyak jumlahnya, di salzburg anda tidak akan kesasar.

Salzburg adalah tempat kelahiran pemusik klasikMozart yang telah meninggal dunia sebelum sempat menikmati ketenarannya, bahkan karena sangat melarat,Mozart dimakamkan diluar kota Salzburg di pemakaman umum, tanpa batu nisan. Tapi karyanya sampai saat ini dipuja dan disanjung.Rumah tempat Mozart dilahirkan dan dibesarkan ada di old town Salzburg, sekarang rumah itu dijadikan Museum Mozart. Meskipun saat itu hujan rintik, tapi kota Salzburg tetap dipenuhi wisatawan yang tetap semangat berpose dengan payung dan jas hujan didepan museum Morzart.

Celana jeans kami sudah mulai basah, dan kami juga sudah mulai menggigil kedinginan, kami putuskan untuk istirahat dan mampir di salah satu cafe di Salzburg menikmati teh hangat dan kue tart, hari ini masih panjang kami memutuskan untuk segera kembali ke hotel dan meneruskan petualangan kami di Salzburg esok hari.Tapi sebelumnya kami sempat mampir membeli oleh-oleh ke chocolatier, Mozartkugeln adalah kuliner unik khas Salzburg, coklat berbentuk bola-bola kecil dengan beberapa lapisan, lapisan pertama coklat kemudian nougat dan ditengahnya marzipan, makan satu bola pasti ketagihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun