Mohon tunggu...
Prasasti Arti Widiastuti-wunder
Prasasti Arti Widiastuti-wunder Mohon Tunggu... -

- TKI di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wunderschoen Bayern

11 Agustus 2014   01:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:53 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chiemsee

Dari Inzell ke Chiemsee, jika anda menggunakan kendaraan pribadi tidak terlalu jauh hanya membutuhkan waktu selama 30 menit. Tetapi karena kami menggunakan publik transport, jadi kami harus memperhitungkan jadwal keberangkatan bis dan kereta, dan memperhitungkan kapan kami harus berangkat, pulang dan berapa lama kami bisa berjalan-jalan di Chiemsee.

Dari Inzell kami naik bis ke Traunstein dari situ kami naik kereta menuju Ãœbersee. Dari stasiun Uebersee kami memilih berjalan kaki menuju ke danau sekitar 45 menit dengan jalan kaki, ada juga bis menuju ke danau tapi kami harus menunggu selama satu jam di stasiun, lebihsehat berjalan kaki dari pada melamun nunggu bis. Lucu juga lebih cepat jalan kaki dari pada naik bis.Kali ini sebelum kami kesasar, kami mendowload google map offline jadi kami bisa menemukan danau tersebut tanpa kesasar.

Chiemsee merupakan danau yang relatif besar, dan dikelilingi oleh pegunugan alpen, tapi gunung-gunung tersebut terlihat masih cukup jauh, jika cuaca mendung dan berkabut kadang kala tidak terlihat. Di danau ini terdapat beberapa pulau, tetapi yang cukup besar adalah Fraueninsel dan Herreninsel.

Petualangan kami dimulai dengan naik kapal mengelilingi Chiemsee, bisa juga mengeliligi danau dengan berjalan kaki tapi membutuhkan waktu selama 8 jam, dan tidak bisa mengunjugi pulau-pulau yang ada di Chiemsee. Jadi kami membeli tiket untuk ke Fraueninsel, Herreninsel dan kembali lagi ke pelabuhan Uebersee tempat kami berangkat. Harga tiketnya €12 untuk satu orang relatif mahal.

Fraueninsel sebuah pulau mungil, yang didalamnya terdapat banyak penginapan dan vila untuk menginap, penginapan tersebut dilengkapi dengan beranda imutyang langsungberada di pesisir danau, jadi anda bisa duduk santai menikmati pemandangan danau, tapi sayang hanya boleh dipakai oleh tamu yang menginap disana. Ada juga tamanyang disediakan untuk umum tapi tidak seindah dan secantik beranda imut yang dimiliki beberapa penginapan disini. Selain taman umum tersebut dipenuhi oleh bebek-bebek dan dibeberapa tempat bahkan kelihatan rerumputan yang diselai dengan banyak rontokan bulu bebek.

Sebenernya taman umum tersebut juga relatif terawat, rumputnya terpotong rapi dan ada bangku-bangku di bawah pohon yang rindang yang menghadap ke danau, tetapi menjadi tidak terlalu nyaman karena akan ada bebek-bebek yang mendekati anda dan meminta makanan, mungkin karena kebanyakan orang yang duduk disitu beristirahat sambil makan, dan memberikan sisa roti ke bebek-bebek tersebut, dan menjadikannya bebek yang manja dan terbiasa minta makanan.

Meski kami berangkat dari rumah jam 8:00 pagi , tetapi ketika kami sampai di Fraueninsel sudah jam 11 Siang, setelah mengelilingi pulau sekitar satu jam, kami memutuskan untuk juga beristirahat dan menikmati bekal roti makan siang kami,walau awalnya bete, tetapi karena kasihan melihat si bebek yang memelas, akhir kami berbagi makan siang juga dengan para bebek. Beberapa restaurant di pesisir danau selain nampak asri dan nyaman juga menawarkan kuliner khas seperti ikan asap dan salat kentang, tapi sayang jika harus menghabiskan €30 untuk sekali makan.Selain itu dipulau ini juga ada Kloster, tempat dimana para biarawan tinggal. Setelah selesai berjalan kaki mengengelili pulau, kami berjalan kembali ke pelabuhan dan menunggu kapal dan berangkat menuju Herreninsel.

Herreninsel jika dibandingkan dengan Fraueninsel lebih luas, sekedar informasi Herreninsel memiliki arti pulau laki-laki, sedangkan Fraueninsel artinya Pulau perempuan, seperti juga tercermin dalam bahasa Jerman, semua benda diklasifikasikan dalam tiga kategori maskulin, feminin dan neutral, walau tidak ada rumusan pasti mana yang tergolong feminin atau maskulin, tetapi sepertinya laki-laki selalu dianggap lebih besar dari perempuan, meskipun banyak juga perempuan yang lebih raksasa dari laki-laki di Jerman.

Ketika sampai di depan pelabuhan, anda dapat merasakan sejuknya pulau ini, di pulau ini ada penginapan, melainkan dipenuhi oleh berbagai jenis pohon dan satwa liar, ada dua bangunan dipulau ini, satu restaurant didekat pelabuhan dengan teras yang mempesona berada diatas bukit yang menhadap pesisir danau, dan satu lagi adalah istana megah dilengkapi dengantaman yang indah dan pada bagian depan dilengkapi oleh beberapa air mancur dan patung-patung yang dibangun oleh König Ludwig II tahun 1878. Raja ini memiliki julukan „Schlossbauherr“, atau raja yang hobby membangun istana, tiga istana yang berhasil dibangun, salah satunya disini. Neues Schloss Herrenchiemsee dibangun berkiblat pada istana Versailles (Château de Versailles) di Perancis.

L'etat c'est moi, I am the state adalah semangat yang dianut raja Ludwig XVI dari perancis yang diidolakan oleh raja ludwig II dari Bayern, tak heran jika proritas penggunaan uang negara didasarkan oleh selera pribadi raja Ludwig II yang sangat menyukai seni dan arsitektur. Sayangnya raja Ludwig II hanya sempat tinggal beberapa hari di istana itu, dan pembangunan istana itu terhenti sebelumterselesaikan, ketika Raja Ludwig menutup usia ditahun 1886. Sayap istana bagian selatan sejak tahun 1987 digunakan sebagai museum raja Ludwig II, istana initerbuka untuk umum tapi tentu saja tidak gratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun