Purworejo (28/01/2022). Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2021/2022 ini mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDGs. Kegiatan KKN dilakukan dibeberapa daerah di Indonesia. Salah satu lokasi yang digunakan untuk KKN UNDIP yaitu Desa Tegalkuning, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo.
Di desa Tegalkuning banyak ditemui peternakan rakyat, mulai dari peternakan unggas hingga ruminansia. Usaha peternakan yang dilakukan peternak di desa Tegalkuning juga tidak luput dari adanya permasalahan.Â
Contoh permasalahan yang dialami oleh peternak ruminansia di desa Tegalkuning salah satunya yaitu masalah pakan. Pakan yang digunakan oleh peternak ruminansia di Tegalkuning umumnya hanya menggunakan pakan hijauan.
 Ketersediaan pakan hijauan ini sangat dipengaruhi oleh musim. Saat musim penghujan ketersediaan hijauan melimpah, namun saat musim kemarau ketersediaan hijauan berkurang dan menyebabkan terjadinya persaingan dalam perolehan hijauan.Â
Selain itu, peternak juga memaparkan bahwa permasalahan yang lain yaitu peternak harus mencari pakan setiap hari padahal rata -- rata peternak juga memiliki pekerjaan utama yang lain. "Kalau masalah yang dihadapi itu masalah pakan mbak. Contohnya sekarang -- sekarang ini kan sibuk di sawah, jadi suka keteteran buat cari rumput.
Kadang juga kalau ada acara mendadak buat pergi seharian gitu juga susah mbak, soalnya kan harus nyari rumput dulu kan. Saya harap dengan adanya KKN ini mbak bisa bantu kita peternak untuk cari solusi permasalahan ini", ujak Bapak Suprapto, salah seorang peternak di desa Tegalkuning.
Berangkat dari masalah tersebut mahasiswa KKN Tim I 2022 Universitas Diponegoro, Widianti Pratiwi dari program studi Peternakan, melakukan kegiatan sosialisasi pengenalan dan pelatihan pembuatan silase dengan bahan baku rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott).Â
Silase merupakan upaya pengawetan hijauan segar dengan metode fermentasi dalam kondisi anaerob dengan tujuan untuk menambah daya simpan hijauan sehingga dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama. Bahan baku utama yang digunakan dalam kegiatan ini berupa rumput odot karena keberadaannya di desa Tegalkuning cukup banyak.Â
Rumput odot juga merupakan salah satu jenis rumput yang unggul dan memiliki produktivitas serta kandungan nutrisi yang cukup tinggi . Kandungan nutrien rumput gajah mini (odot) yaitu 13,55% bahan kering (BK), 85,55% bahan organik (BO), 14,45% Abu, 13,94% protein kasar (PK), 54,02% NDF, 34,02% ADF, 3957 kkal/kg energi bruto, 4,04% lignin (Sirait, 2017).
Sosialisasi sekaligus pelatihan pembuatan silase rumput odot dilakukan pada hari Jumat, 28 Januari 2022 dan dihadiri beberapa peternak ruminansia di desa Tegalkuning, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo. Kegiatan ini dilakukan di salah satu rumah peternak yaitu rumah bapak Suprapto.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan meliputi pemberian materi mengenai silase dan cara pembuatannya, diskusi bersama dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan silase rumput odot. Materi yang disampaikan meliputi pengolahan silase, cara pembuatan silase dan karakteristik silase yang baik.Â
Penyampaian materi didukung dengan media poster dan modul. Modul pembuatan silase rumput odot dibagikan kepada semua peserta yang hadir. Setelah penyampaian materi dilakukan diskusi bersama. Selama acara diskusi peternak yang hadir juga aktif dalam memberikan  pertanyaan dan tanggapan mereka mengenai pembuatan silase rumput odot. Pelatihan dilakukan dengan membuat silase rumput odot bersama -- sama dengan peternak yang hadir.
Pembuatan silase rumput odot dalam kegiatan ini menggunakan bahan yang meliputi 50 kg rumput odot (bahan utama), 3 liter molasses (6% dari bahan utama) dan 300 ml EM 4 (0,6% dari bahan utama). Peralatan yang digunakan meliputi sabit untuk memotong -- motong rumput, plastik, ember dan drum.Â
Tahap awal pembuatan silase yaitu menyiapkan alat dan bahan. Selanjutnya rumput odot dilayukan selama 48 jam dan kemudian dipotong -- potong 5 cm. Molasses dan EM4 dicampur dalam ember dan kemudian campuran ini diratakan pada rumput odot yang telah dipotong -- potong.Â
Campuran rumput odot tersebut dimasukkan dalam drum hingga padat dan kemudian bagian atasnya sebelum ditutup dilapisi dengan plastik putih agar lebih kedap lagi. Drum ditutup dan disimpan selama 7 - 21 hari. Penyimpanan drum harus terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung. Karakteristik silase yang baik yaitu warnanya hijau kecoklatan hingga kuning kecoklatan, aroma asam khas fermentasi, tekstur remah, tidak menggumpal dan tidak berjamur.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini mendapatkan respon positif dari peternak. "Sebelum ada ini saya memang sudah lihat cara -- cara pembuatan silase diyoutube, namun memang belum coba buat soalnya cara diyoutube itukan beda -- beda jadi saya belum tahu betul mana yang sekiranya tepat buat saya praktekkan.Â
Sehingga adanya acara ini saya jadi lebih paham dan lebih yakin lagi mau buat silase, lumayan biar gak ngarit terus. Saya harap juga acara KKN seperti ini semakin banyak agar kita -- kita juga bisa tambah pengetahuan baru tentang peternakan", ujar Mas Hendri, salah satu peserta kegiatan sosialisasi dan pelatihan.
Mahasiswa bimbingan Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M. Si. ini juga melakukan kegiatan pembagian materi dan video pembuatan silase, serta dilanjutkan dengan sesi diskusi melalui whatsapp grup agar peternak yang tidak hadir dalam acara sosialisasi juga dapat memahami cara pembuatan silase rumput odot.
Sosialisasi dan pelatihan pembuatan silase rumput odot ini dilakukan dengan harapan para peternak dapat mengetahui dan mampu melakukan pembuatan silase, sehingga permasalahan penurunan ketersediaan hijauan saat musim kemarau dapat teratasi dan dapat membuat peternak tidak harus mencari rumput setiap hari.
Penulis : Widianti Pratiwi
DPL : Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M. Si.
Lokasi KKN : Desa Tegalkuning, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo
Daftar Pustaka
Sirait, Juniar. 2017. Rumput gajah mini (Pennisetum purpureumcv. Mott) sebagai hijauan pakan untuk ruminansia. WARTAZOA. 27 (4): 167 -- 176.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H