Konsekuensi Etis dari Teknologi Keabadian
Dengan percepatan kemajuan dalam bioteknologi dan kecerdasan buatan, gagasan tentang keabadian manusia yang dulunya dianggap khayalan kini tampak semakin dekat. Perusahaan berlomba untuk menyempurnakan teknologi yang dapat menghentikan atau membalikkan penuaan, mengunggah kesadaran ke dalam substrat digital, atau menciptakan peningkatan biologis yang dapat memperpanjang umur tanpa batas.
Namun, implikasi etis dari perkembangan semacam itu sangat mendalam dan kompleks, menantang tidak hanya batas ilmu pengetahuan tetapi juga tatanan moral dan sosial kita.
Dilema Etis Keabadian
Janji keabadian segera menimbulkan pertanyaan yang mencolok: Haruskah manusia mengejarnya?
Di satu sisi, penghentian penuaan dapat menghapus penyakit-penyakit terkait usia dan penderitaan yang terkait dengan kematian. Dunia di mana kematian menjadi pilihan dapat memberikan peluang tak tertandingi untuk kemajuan manusia.
Bayangkan kebijaksanaan dan keahlian yang terakumulasi selama berabad-abad, membentuk masyarakat dengan cara yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Namun, para kritikus berpendapat bahwa teknologi keabadian dapat memperburuk ketimpangan yang sudah ada. "Prospek bahwa hanya orang kaya yang dapat mengakses teknologi perpanjangan hidup menyoroti bahaya etis dari memperdalam kesenjangan sosial," kata Dr. Emily Chan dalam Journal of Bioethics and Technology (2023).
Jika hidup menjadi komoditas, siapa yang memutuskan nilainya? Apakah orang miskin akan dibiarkan menanggung beban kematian sementara orang kaya melampauinya?
Perbandingan Pro dan Kontra
Di sisi pro, pendukung teknologi keabadian menyoroti manfaat luar biasa yang dapat dicapai. Keabadian dapat merevolusi dunia medis, menghapuskan penyakit mematikan, dan memungkinkan manusia untuk mewujudkan potensi penuh mereka. Kehidupan yang lebih panjang dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih mendalam, melibatkan diri dalam eksplorasi artistik dan intelektual yang tidak terbatas oleh waktu, dan menyumbang lebih banyak kepada masyarakat.